Peserta JKN Puas dengan Pelayanan Faskes
Masyarakat tidak perlu khawatir berobat menggunakan Program JKN.
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN-- Seorang peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Rina Widianingsih (20), warga Desa Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen merasakan langsung manfaat Program JKN.
Terakhir kali memperoleh pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) mitra BPJS Kesehatan, setelah mendadak mengalami mual disertai demam tinggi.
Peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) itu mengaku tidak menemui kendala apapun saat mengakses pelayanan kesehatan Karena itu, masyarakat tidak perlu lagi khawatir berobat menggunakan Program JKN.
Dia merasa tidak ada lagi penumpukan antrean, pelayanan cepat dan juga memuaskan. Dokter yang memeriksanya pun memberikan penjelasan dengan sehingga dapat dengan mudah dimengerti.
Rasanya senang
“Pengalaman beberapa waktu lalu saat berobat di faskes 1, rasanya senang dan puas dengan pelayanan menggunakan Program JKN, " kata Rina di tempat kerjanya, Selasa (14/1/2025).
Dia menggunakan aplikasi antrean online dari rumah sehingga tidak perlu lama menunggu di faskes. Rina pernah mendampingi ayahnya menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di wilayah Kebumen.
Selain proses administrasinya sangat mudah dan tidak berbelit-belit, kualitas pelayanannya sangat baik. Mulai dari layanan di UGD sampai layanan di kamar rawat inap memuaskan.
“Salah satu pengalaman yang paling saya ingat waktu di bagian pendaftaran UGD rumah sakit. Karena saking paniknya, saya lupa tidak bawa dokumen apapun," ujar Rina.
Mudah dan cepat
Untungnya pendaftaran administrasi hanya dibutuhkan verifikasi NIK di KTP saja. Keluarganya sangat bersyukur dengan pelayanan mudah dan cepat ini.
Selama mendampingi ayah, tidak pernah merasakan ada diskriminasi atau perbedaan pelayanan. Dia menepis adanya isu pembatasan waktu rawat inap sebagaimana yang merebak di luar ataupun di sosial media.
Menurutnya, masyarakat harus bisa menyaring informasi yang beredar karena tidak sepenuhnya dapat dipercaya kebenarannya.
“Sudah sering dengar isu-isu tentang hal-hal negatif dari JKN. Saya tidak begitu saja percaya karena saat ini banyak beredar hoax. Nyatanya apa yang saya rasakan justru sebaliknya, semua terasa begitu mudah dan tidak ada masalah apapun saat menggunakan JKN,” ujar Rina.
Karena kebutuhan
Dia mengapresiasi Program JKN yang telah diselenggarakan BPJS Kesehatan. Pemerintah berusaha meningkatkan aksesibilitas, kualitas dan keadilan dalam pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Menjadi peserta Program JKN saat ini bukan karena kewajiban tetapi karena kebutuhan," kata Rina. Peserta JKN tidak mengetahui kapan jatuh sakit.
Jika sakit, lanjutnya, berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk berobat. Program JKN satu-satunya harapan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan jumlah iuran yang sangat terjangkau.
Rina mengaku tidak merasa kesulitan apabila hendak mengakses informasi seputar Program JKN. Untuk memastikan kepesertaannya aktif, mudah mengeceknya melalui kanal layanan Pandawa (Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp) di 08118165165.
“Aplikasi Mobile JKN salah satu aplikasi yang sering saya akses. Salah satunya untuk ambil antrean online waktu berobat kemarin. Aplikasinya sangat mudah digunakan dan banyak fitur-fitur lainnya yang sangat membantu. Rugi banget kalau belum unduh aplikasi ini," ujar Rina. (*)