Sebanyak 35 Warga Gilangharjo Bantul Diduga Keracunan

Dinkes Bantul telah mengamankan sampel makanan dan mengirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan untuk diperiksa.

Sebanyak 35 Warga Gilangharjo Bantul Diduga Keracunan
Ilustrasi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Sejumlah warga terutama anak-anak menderita sakit seperti gejala keracunan. Mereka mengalami mual, muntah, pusing, diare dan badan panas.

Ini terjadi usai acara buka puasa bersama di salah satu masjid wilayah Padukuhan Jodog Kalurahan Gilangharjo Pandak Bantul, Sabtu (15/3/2025) sore.

Jumlahnya terus bertambah pada Minggu (16/3/2025) malam dan Senin (17/3/2025). Tercatat ada 35 warga  yang mengalami gejala tersebut dengan mayoritas usia  TK, SD dan SMP.

Para korban dilarikan oleh keluarganya ke RS UII Pandak, Puskesmas Pandak 1, mantri kesehatan dan ada yang ke RSUD Panembahan Senopati.

Dirawat

Lurah Gilangharjo H Pardiyono, saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025), mengatakan hingga saat ini ada tiga warga yang dirawat yakni  satu pasien  di Puskesmas Pandak 1, RS UII ada 1 anak dan RSUD Panembahan Senopati dirawat 1 anak.

“Korban  mayoritas anak-anak, karena  memang yang remaja juga ada agenda buka bersama tapi acaranya beda. Jumlahnya ada 35 berdasar catatan kami, dan yang masih dirawat tiga orang dengan salah satunya anak balita,” kata Lurah Pardiyono.

Penyebab pastinya hingga kini belum diketahui, karena sampel makanan masih dilakukan uji laboratorium. “Petugas Dinas Kesehatan Bantul hari ini  mengambil sampel makanan untuk dites,” katanya.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bantul, Syamsu Aryanto, mengatakan makanan yang dikonsumsi berupa nasi boks berisi nasi lauk ayam semur dan telur goreng. Makanan ini dari sebuah usaha katering yang dipesan oleh takmir masjid.

Sampel makanan

“Dinkes Bantul telah mengamankan sampel makanan dan mengirimkan ke Balai Laboratorium Kesehatan untuk diperiksa,” katanya.

Pihaknya juga melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) di lapangan serta memberikan edukasi agar masyarakat tidak mengkonsumsi makanan yang tidak layak. (*)