Peran Teknologi dalam Meningkatkan Pendidikan Generasi Z
Oleh: Wulandari
INDONESIA adalah negara yang mementingkan pendidikan bagi generasinya dan tidak melupakan jati diri kebudayaannya. Bangsa Indonesia juga selalu terus menerus berupaya dalam memperbaiki struktur pendidikan dan menjaga keberlangsungan supaya akar kebudayaan tidak hilang oleh perubahan zaman. Pada era globalisasi sekarang ini, boleh jadi kebudayaan akan ditinggalkan masyarakat karena pengaruh-pengaruh budaya asing yang masuk ke negara kita. Jika generasi muda (gen Z) tidak dibekali kebudayaan yang kuat, maka kebudayaan Indonesia berangsur-angsur akan menjadi punah. Pengaruh teknologi internet memberikan dampak pada gen Z, yaitu berupa kecanduan internet sehingga bisa menimbulkan kondisi seseorang takut dikatakan tidak up to date, tidak gaul, ketinggalan zaman dan sebagainya atau dikenal dengan fenomena Fear of Missing Out (FOMO). Kondisi tersebut dapat menimbulkan kecemasan sosial yang diikuti untuk terus menerus terhubung dengan apa yang dilakukan oleh orang lain.
Proses belajar diperlukan sikap konsistensi dan kegigihan, sedangkan guru memiliki waktu yang terbatas untuk membimbing siswa di kelas. Kondisi yang demikian membuat siswa rentan dengan kebiasaan belajar yang buruk, sehingga menyebabkan dampak negatif bagi siswa seperti frustasi karena kurangnya kemajuan dan motivasi belajar yang menurun. Guru merupakan orang yang telah mengabdikan dirinya untuk mendidik, mentransfer ilmu pengetahuan, memberi keteladanan, penilaian atau evaluasi dari apa yang telah diajarkan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru menjadi tonggak secara resmi dan tertulis menjadi sebuah profesi yang perannya tidak berbeda dengan profesi lainnya. Syarat menjadi guru profesional yaitu memiliki sertifikat pendidik sebagai tanda guru mampu mengajar dan melakukan tugasnya secara profesional sesuai dengan abad 21 sebagai pembelajaran yang fokus pada pengembangan keterampilan yang dibutuhkan dalam era digital, seperti pemikiran sistematis, keterampilan teknologi, pemahaman global, dan etika.
Karakteristik pembelajaran abad 21, siswa memiliki peran aktif dalam pembelajaran sedangkan guru hanya berperan sebagai fasilitator (student center), guru harus selalu belajar menggunakan teknologi yang berkembang dan cara pemanfatannya dalam proses pembelajaran (life long learners), guru juga dapat memfasilitasi siswa dalam belajar sesuatu apapun di berbagai belahan negara manapun dengan memanfaatkan teknologi informasi (go global), penggunaan teknologi tidak hanya sebagai gaya hidup, tetapi lebih bijak digunakan sebagai sarana pembelajaran. Guru mampu beradaptasi dengan fasilitas digital dalam proses pembelajaran, mampu mensinergikan antara pengetahuan, teknologi dan kemampuan siswa (Collaborate and Creativite). Guru dapat menghubungkan materi yang disampaikan dengan ilmu yang dipelajari pada masa akan datang dengan informasi yang tersedia di dunia maya (connect), dan guru harus mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan perkembangan zaman. Sedangkan tuntutan pembelajaran abad 21 yaitu merangsang siswa untuk mampu berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi dan kolaborasi, literasi digital dan teknologi, kreatif, keterampilan pembelajaran sepanjang hayat. Era Industri 4.0 guru dituntut untuk membuat desain pembelajaran sesuai dengan analisis kebutuhan siswa, selain itu tuntutan perubahan zaman di mana kemajuan teknologi menjadi penyebab utama yang dapat dijadikan alat dan media dalam pembelajaran. Pada saat ini generasi Z merupakan yang paling mendominasi era digital. Karakteristik Gen Z adalah tingginya pemahaman mereka akan teknologi. Hal ini karena mereka sejak lahir sudah bersentuhan dengan gawai.
Penggunaan gadget yang tidak terkontrol menimbulkan akibat negatif bagi anak-anak, yaitu kurangnya komunikasi dan sosialisasi. Berkembangnya teknologi juga memunculkan banyaknya aplikasi game yang saat ini digemari oleh generasi Z. Game online sangat mempengaruhi kehidupan manusia terutama usia remaja, banyak dampak negatif dan positif yang dapat ditimbulkan tergantung dari sudut pandang kita yang menggunakan. Permainan game online akan berdampak positif apabila digunakan pada dunia pendidikan untuk menarik dan memudahkan siswa dalam belajar. Kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam sebuah game online dapat mengalihkan perhatian siswa pada hal yang lebih bermanfaat. Penggunaan media pembelajaran menggunakan gawai atau smartphone berbasis game merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Seperti kita ketahui penggunaan media pembelajaran yang paling baik yaitu disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik dari siswa itu sendiri. **
Wulandari, S.Pd, M.Pd.
Magister Teknologi Pendidikan