Pertama di Indonesia, PKS Menempatkan Anak Muda Caleg Nomor Urut Satu

Pertama di Indonesia, PKS Menempatkan Anak Muda Caleg Nomor Urut Satu
Kabid Kepemudaan DPP PKS, Gamal Albinsaid, menyampaikan keterangan pers di Kantor DPW PKS DIY. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Bidang (Kabid) Kepemudaan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gamal Albinsaid, menyatakan PKS merupakan satu-satunya partai politik (parpol) pertama di Indonesia yang menempatkan anak-anak muda sebagai calon legislatif (caleg) nomor urut satu pada Pemilu 2024.

“Ada kuota khusus untuk caleg muda dan PKS partai pertama di Indonesia yang secara regulasi internal memberikan kuota khusus untuk generasi muda,” ujarnya saat menghadiri pembekalan 75 caleg milenial dari DPW PKS DIY, Minggu (11/6/2023), di Kantor DPW PKS DIY Jalan Gambiran Yogyakarta.

Menurut Gamal, ini merupakan gambaran sekaligus komitmen PKS untuk melahirkan pemimpin-pemipin muda. Langkah ini mejadi sesuatu yang istimewa.

Kenapa? Pertama, kata dia, sesuai dengan rekomendasi Inter-Parliamentary Union (IPU). Organisasi tersebut merekomendasikan seyogianya di dalam parlemen 30 persen anggota dewan berusia di bawah 30 tahun dan 45 persen di bawah 45 tahun.

“Lebih dari itu kita punya satu mindset berpikir, kita tidak menjadikan anak-anak muda sebagai obyek politik. Di PKS, generasi muda menjadi subyek politik. Kita bukan hanya mendekati generasi muda dengan cara berpakaian dan bersosial media tetapi juga lebih dari itu memberi kesempatan anak muda sebagai perwakilan PKS di parlemen tahun 2024,” jelasnya.

Didampingi Ketua DPW PKS DIY Agus Mas’udi beserta jajaran pengurus lainnya, lebih lanjut Gamal menyampaikan inilah yang disebut sebagai wujud dari sebuah sistem meritokrasi yang dibangun oleh PKS. Mereka dipilih berdasarkan prestasi.

“Saya dipercaya oleh Presiden PKS menjadi Ketua DPP Bidang Kepemudaaan, sebelumnya saya tidak pernah terlibat baik pada level DPR (ranting), DPC, DPW dan DPP, namun bisa mendapatkan kepercayaan. Artinya di PKS ada sebuah sistem politik yang memberikan penghargaan lebih kepada mereka yang berprestasi,” paparnya.

Gamal pun berpesan kepada generasi muda PKS, masa muda jangan dibiarkan berlalu begitu saja tanpa prestasi. “Kita anak muda ibarat matahari pukul 12 siang. Paling terang, paling panas dan paling membara. Jangan biarkan masa muda berlalu begitu saja tanpa karya yang mempesona. Tidak peduli usia kita, siapa pun yang punya ide dan gagasan, mereka punya tempat untuk mengabdi di negeri ini,” tandasnya.

Menurut Gamal, anak-anak muda bukan hanya tampil sebagai formalitas atau normatif di dalam kancah politik melainkan mengusung sebuah pemikiran yaitu politik pemberdayaan.

“Kami meyakini, jika bisnis bisa kita retas menjadi sebuah kewirausahaan sosial maka politik pun bisa kita hack menjadi politik pemberdayaan. Oleh karena itu kita mendorong generasi muda PKS untuk menghasilkan karya nyata di masyarakat sebagai bukti kapasitas dan kompentensi yang diberikan kepada masyarakat Indonesia,” kata dia.

Ke depan, lanjutnya, akan banyak caleg muda PKS lahir sebagai change maker, yaitu anak-anak muda yang melahirkan perubahan. Misalnya, sebut dia, ada Alegra seorang caleg muda dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat dengan prestasinya pada bidang bahasa Inggris.

“Kita punya Nur Agis Saulia seorang petani muda (lulusan cumlaude UGM) banyak meraih penghargaan. Ada Hasan JR seorang youtuber yang punya subscriber 11 juta. Agus, pemuda dari Lampung yang membuat Bank Sampah Emak untuk membantu ibu-ibu mengelola sampah,” ujarnya mencontohkan mereka yang kini bergabung menjadi caleg PKS.

Menurut dia, sekarang ini Indonesia memasuki era baru di mana nilai-nilai penghormatan bukan lagi diberikan kepada mereka yang memiliki finansial saja tetapi kepada generasi muda yang punya ide, gagasan dan karya nyata di tengah-tengah masyarakat.

“Pesan buat anak muda PKS, kita sudah mendapaktan kepercayaan dari pimpinan parpol bukan hanya kuota tapi nomor urut satu pada berbagai dapil di Indonesia. Ada banyak anak muda di DPR RI nomor urut satu usianya di bawah 40 tahun bahkan menggantikan posisi incumbent,” ujarnya.

Demi masa depan bangsa, dia juga berpesan kepada anak-anak muda untuk tahan terhadap penderitaan. “Lebih baik kita mnderita karena kedisiplinan daripada kita menderita karena kegagalan, penyesalan dan kekalahan,” kata Gamal. (*)