GPK Deklarasi Dukungan, Anies Baswedan Menerima Tombak Cakra Kotagede

Di tempat inilah cikal bakal sejarah pemerintahan di tanah Jawa.

GPK Deklarasi Dukungan, Anies Baswedan Menerima Tombak Cakra Kotagede
GPK deklarasi dukungan untuk Anies Presiden 2024 di Museum Wayang Kekayon Jalan Wonosari. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, memperoleh dukungan dari Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) saat deklarasi di Museum  Wayang Kekayon Jalan Wonosari, Minggu (13/8/2022) malam.

Deklarasi kali ini dihadiri Raden Hardi Mardjono atau Johny Alang atau Sang Alang, Bacaleg DPR RI Partai Demokrat yang juga Ketua Umum Gerakan Nasional Anies Presiden (GNAP) 2024, kemudian Tommy Adrian Firman selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ka'bah (PP GPK) masa bakti 2023-2028 serta Habib Ali Alwi Al-Athos, Bendahara DPP FPI.

Hadir pula, Ahmad Syauqi Soeratno selaku Bacalon DPD RI dari DIY, Syammahfuz Chazali sebagai Ketua DPD Jaringan Relawan Nasional Anies Baswedan (Jarnas ABW) Kabupaten Bantul dan Bambang Anggrayanto sebagai Ketua Mileanies Yogyakarta.

"GNAP merupakan lanjutan dari gerakan 2019 ganti presiden, sekarang menamakan Gerakan Anies Presiden. GNAP menjadi rumah para relawan, jangan sampai kita terpecah belah. GNAP adalah gerakan yang mendukung dengan ide, GNAP akan memberikan pupuk gratis kepada para petani," kata Sang Alang.

Bacapres Anies Baswedan ziarah ke Makam Raja di Kotagede, Minggu (13/8/2023) petang. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Menurut dia, strategi untuk memperluas dukungan kepada Anies sebagai Capres 2024 adalah dengan sosialisasi ke masyarakat secara langsung dengan santun, berupa memberikan informasi yang akurat sesuai fakta dan rekam jejak keberhasilan Anies Baswedan serta tidak menyebarkan hoaks.

Tommy Adrian Firman menambahkan GPK solid mendukung Anies Baswedan. "Kami deklarasi seluruh GPK se-Indonesia wajib memenangkan Pak Anies menjadi presiden 2024-2029," tandasnya.

Bagi Anies Baswedan, GPK bukan sesuatu yang asing. Sebab dirinya bersekolah sejak SD hingga SMA di Yogyakarta serta sudah mengenal GPK sejak lama.  Bahkan tahun 1992 pernah mendapat pertolongan dari GPK.

"Kalau bicara tentang GPK dan semua perjalanannya, tentu bukan sesuatu yang baru kenal kemarin. Jadi kalau sekarang kita berjalan bersama-sama, maka dalam  perjalanan ini, saya sebut GPK adalah sahabat awal. Insyaallah perjalanan ke depan ikatan persaudaraan semakin kuat dan jangkauan kita semakin luas dan Insyaallah diantarkan oleh Allah SWT pada kemenangan untuk kita semua,” kata Anies.

Anies Baswedan menerima Tombak Cakra. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Anies berharap deklarasi hari itu bukan sebuah deklarasi tanpa konteks. “Namun ada konteks perjalanan masa lalu dan kita sedang menyongsong masa depan," urainya.

Menurut dia, perjalanan masih panjang. “Kita harus menjaga empat stamina yakni stamina fisik, stamina mental, stamina moral dan stamina intelektual," lanjut Anies.

Perjalanan yang panjang ibarat mendaki bukan perjalanan mendatar, bukan perjalanan menurun, sehingga merupakan perjalanan yang berat.

Anies mengatakan saat ini masyarakat khususnya petani mengalami kesulitan. Betapa masalah pupuk terasa sulit di mana-mana, susah harganya. Para petani kesulitan memperoleh modal.

ARTIKEL LAINNYA: Melestarikan Tradisi, Kalurahan Sabdodadi Gelar Kenduri Ageng

"Kita tidak tahu betapa menderitanya mereka yang menghasilkan beras itu, betapa beratnya perjuangannya. Sudah saatnya kita melakukan perubahan, mereka harus merasakan kesejahteraan. Begitu juga dengan lapangan pekerjaan saat ini sulit. Salah satu yang bisa dilakukan adalah membesarkan UMKM agar semakin banyak menyerap tenaga kerja," katanya.

Menerima Tombak Cakra

Sebelumnya, Anies Baswesdan melakukan ziarah ke Makam Raja Kotagede serta salat Magrib berjamaah di Masjid Mataram Kotagede. Anies tampak mengenakan busana peranakan Gagrak Ngayogyakarta.

Usai ziarah, Anies mendapat Tombak Cakra dari perwakilan warga Kotagede, Priyo Salim.

"Bahwa di tempat inilah cikal bakal sejarah pemerintahan di tanah Jawa yang sampai sekarang keturunanya masih meneruskan. Saya mengambil dua catatan asmaul husna dalam kesempatan ini yakni Al Malik (Maha Merajai)  dan Ar Rahman (Maha Kasih).

ARTIKEL LAINNYA: Meriah, Festival Gerobak Sapi di Cangkringan Sleman

Selama ini, lanjut dia, sifat Ar Rahman coba diemban. “Siapa pun dan apa pun cara menghormatinya sama. Lalu Al Malik adalah bagaimana pemegang kewenangan  sebanyak- banyaknya untuk menghadirkan keadilan. Dan  saya menerima Tombak Cakra ini sebagai amanat," kata Anies.

Sedangkan Priyo Salim mengatakan Tombak Cakra adalah serupa dengan pusaka turun temurun dari pendiri Kerajaan Mataram Islam. (*)