Pertama Berkunjung ke Teras Malioboro 1, Hasto Ungkap Soal Kharisma Tempat Belanja
Hasto mengusulkan pembuatan diorama yang bisa digunakan untuk wahana dokumentasi pengunjung Teras Malioboro
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA–-Calon Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan beberapa ide dan inovasi berupa diorama dan teknologi hologram untuk meningkatkan daya tarik Teras Malioboro (TM) 1. Saran ini disampaikan saat kunjungan perdananya ke TM 1 pada Rabu (4/9/2024) petang.
“Inovasi diperlukan agar orang-orang datang ke sini. Saya tadi berpikir, solusi saya itu ya. Kalau gunung itu ada harimaunya, kalau sungai itu ada naganya, sehingga gunung juga harus berkharisma, sungai juga harus berkharisma. Nah, ini Teras Malioboro atau pasar pun harus berkharisma, harus ada magnetnya,” ujar Hasto.
Hasto mengusulkan pembuatan diorama yang bisa digunakan untuk wahana dokumentasi pengunjung. “Setiap orang yang datang ke Jogja, kalau belum masuk diorama yang ada di Teras Malioboro ini, rasanya belum lengkap karena diorama bisa membawa dokumentasi yang bagus,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyarankan penggunaan teknologi hologram untuk menciptakan pengalaman unik bagi pengunjung. “Misalnya dokumentasi dengan Sultan, dengan keagungannya melalui teknologi buatan yang ada di sini. Tidak harus bertemu dengan Sultan langsung, misalnya, tapi bisa saja hologram beliau ada di sini,” jelasnya.
Saran ini muncul setelah Hasto mendengar keluhan dari para pedagang, terutama di lantai 2, yang meminta bantuan promosi untuk meningkatkan jumlah pembeli. Hasto juga mencatat perbedaan kondisi di setiap lantai TM 1, di mana lantai 1 terlihat lebih ramai, sementara lantai 3 didominasi oleh penjual makanan.
Meski baru pertama kali mengunjungi TM 1, Hasto menilai secara umum manajemen sudah bagus dengan penataan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Namun, ia menekankan pentingnya memastikan pedagang dapat naik kelas, dengan meningkatkan pendapatan mereka setelah pindah ke Teras Malioboro.
Dengan inovasi yang diusulkan, Hasto berharap dapat membantu meningkatkan daya tarik Teras Malioboro dan pada akhirnya mendukung kesejahteraan para pedagang di sana.
Kunjungan Hasto mendapat apresiasi dari Satya Bilal, koordinator Relawan Yogyakarta Cemerlang (Cerdas, Merakyat, dan Langkah Nyata). Satya menilai Hasto sebagai sosok cerdas dan merakyat.
“Melihat sosok Hasto Wardoyo, beliau merupakan sosok yang cerdas. Kemudian, merakyat tadi juga kita lihat bersama ketika beliau hadir, banyak sekali teman-teman yang sudah kenal sama beliau. Bahkan ada pasien beliau, ada yang berasal dari Sentolo Kulonprogo,” ungkap Satya.
Satya juga menjelaskan bahwa nama Cemerlang merupakan singkatan dari slogan mereka: Cerdas, Merakyat, dan Langkah Nyata. Ia menekankan bahwa Hasto telah menunjukkan langkah nyata dengan memberikan masukan kepada paguyuban dan pengelola terkait pengembangan UMKM di Teras Malioboro.
Koko, mantan karyawan RS Sadewa yang kini bekerja sebagai petugas keamanan, membagikan pengalamannya selama bekerja bersama Hasto Wardoyo.
Koko yang kini beralih profesi menjadi wirausahawan jemparing (panahan tradisional Jawa) mengungkapkan bahwa Hasto dikenal sangat baik dan memperlakukan semua karyawan seperti keluarga.
“Pak Hasto tidak membedakan kami, semua dirangkul seperti saudara,” ujarnya.
Kini, ia menjalankan usaha jemparing di Prambanan. Meskipun menghadapi tantangan dalam memulai usaha baru, Koko tetap optimis dan berharap dapat mengembangkan usahanya lebih lanjut. (*)