Komunikasi, Senjata Utama Prajurit TNI

Komunikasi, Senjata Utama Prajurit TNI

KORANBERNAS.ID, BANYUMAS – Komunikasi adalah senjata utama prajurit TNI. Hal itu ditegaskan pakar komunikasi dan motivasi nasional, Dr Drs Aqua Dwipayana M.I.Kom, saat memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusuma dan Balak Aju Kodam IV/Diponegoro jajaran Korem 071/Wijayakusuma, Senin (25/01/2021), di Gedung Pertemuan A. Yani Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.

Menurut Aqua Dwipayana, TNI sebagai penjaga NKRI memiliki senjata utama yakni Komunikasi. Terlebih Angkatan Darat yang kerap besentuhan langsung dengan masyarakat dalam menjaga dan mengawal wilayah terirorial. Kecakapan prajurit dalam berkomunikasi tidak hanya menjadi keuntungan TNI, tetapi bangsa dan negara.

“Senjata utama prajurit TNI adalah Komunikasi, khususnya Babinsa yang secara langsung terjun ke tengah masyarakat. Prajurit tidak boleh patah arang, patah semangat. Karenanya, prajurit harus dapat memahami betul pentingnya komunikasi dan harus yakin. Tidak ada masalah di muka bumi ini yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi,” tegasnya.

Dijelaskan, ada enam kunci dasar dalam komunikasi. Yakni audible (dapat didengar atau mudah dipahami dengan jelas), emphaty (selalu atau bisa merasa apa yang dirasakan orang lain), respect (menghormati orang lain), clarity (gunakan kalimat sederhana secara terbuka), humble (rendah hati dan tidak sombong), action dan consistency (melaksanakan aksi nyata dan konsisten).

“Komunikasi atau silaturahim juga dianjurkan oleh agama, kendati harus lebih ditekankan silaturahmi syaratnya dijalin tanpa pamrih,” ujarnya.

Disingung komunikasi di saat pandemi, lelaki kelahiran 23 Januari 1970 itu mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 saat ini justru menjadi media pembuktian betapa pentingnya komunikasi bagi prajurit TNI. Sebab, dalam memberikan instruksi atau petunjuk paling mudah tetap dengan contoh atau keteladanan yang dimiliki seorang prajurit.

“Prajurit jangan pernah patah semangat, jangan pernah putus asa, sebab kehadiran TNI di tengah masyarakat adalah pekerjaan mulia,” tegasnya.

Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, mengaku beruntung mendapat kesempatan mendengar motivasi dari sosok Aqua Dwipayana yang sudah dikenal luas di kalangan TNI sebagai sosok motivator handal yang kaya akan pengalaman.

Danrem merasa terhormat mendapat transfer ilmu yang sangat berguna, terlebih kegiatan tersebut tidak hanya tentang teori yang disampaikan, namun juga praktik yang riil yang disampaikannya kepada segenap prajurit yang hadir sebagai perkuatan komunikasi untuk mendukung tugas pokok sebagai prajurit TNI khususnya prajurit Korem 071/Wijayakusuma.

“Ini kehormatan bagi saya. Saya sudah menduga beliau datang dengan banyak kejutan. Ini pembuktikan secara langsung untuk berbuat baik dan membuka jaring komunikasi yang luas dan akan membuka jalan rejeki yang luas juga bagi kami. Apa yang disampaikan akan menguatkan saya dalam menjalankan tugas di wilayah Korem 071/Wijayakusuma ini. Satu hal yang saya garis bawahi, kita harus perkuat komunikasi dengan masyarakat maupun dengan segenap komponen bangsa lainnya yang ada di wilayah, begitu pula dengan segenap prajurit jajaran Korem 071/Wijayakusuma harus dapat berkomunikasi dengan baik dengan segenap unsur yang ada guna menunjang dan mendukung tugas pokok sebagai prajurit kewilayahan yang handal,” kata Danrem.

Terkait dengan kondisi saat ini dimasa pandemi Covid-19, Kolonel asal Banyumas ini mengatakan, prajurit Wijayakusuma dalam melaksanakan tugas di masa pandemi Covid-19 di mana pun bertugas harus menjadi salah satu tumpuan dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian Covid-19.

"Prajurit Korem 071/Wijayakusuma harus selalu berpikir positif. Karena hal itu menjadi energi untuk suksesnya pelaksanaan tugas. Prajurit harus dapat berkomunikasi yang baik, karena komunikasi menjadi kunci utama untuk  membantu masyarakatnya agar mereka tidak terwabah Covid-19 dimasa pandemi ini dan kegiatan lain di wilayahnya,” katanya.    

“Terkait Vaksinasi Covid-19 ini, prajurit Wijayakusuma harus bisa meyakinkan masyarakatnya jika vaksin Covid-19 aman dan halal. Prajurit harus menjadi suri tauladan dan menjadi contoh sebagai penerima vaksin,” lanjut Danrem.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini semangat prajurit untuk melaksanakan tugasnya terjun ditengah masyarakat tidak kendor dan tetap semangat demi masyarakat, bangsa dan negara agar tetap sehat," pungkasnya. (*)