Penyakit Datang Kapan Saja, Keluarga Parsini Tidak Khawatir Berobat

Parsini dan keluarganya terdaftar Peserta Program JKN segmen kepesertaan PBI dari pemerintah.

Penyakit Datang Kapan Saja, Keluarga Parsini Tidak Khawatir Berobat
Parsini, peserta Jaminan Kesehatan Nasional asal Kebumen. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Parsini, warga Pejagoan Kabupaten Kebumen itu tidak merasakan khawatir ketika berobat di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.

Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) itu membuktikan program JKN memberikan manfaat yang besar bagi para peserta. Keluarga Parsini merasakan kemudahan administrasi dan layanan, cepat dan setara, sama seperti peserta program JKN.

Ditemui ketika berobat di Puskesmas Pejagoan, Senin (21/10/2024), dia menceritakan pengalamannya memanfaatkan Program JKN untuk mengakses pelayanan kesehatan.

Menjadi peserta Program JKN merupakan hal yang sangat disyukuri. Parsini dan keluarganya bisa berobat dengan tenang tanpa harus memikirkan biaya yang dikeluarkan.

“Penyakit bisa datang kapan saja, apabila saya atau keluarga saya sakit, saya bisa memanfaatkan Program JKN ini untuk menjalani pengobatan," ujar Parsini.

Jaminan gratis

Parsini dan keluarganya terdaftar sebagai Peserta Program JKN segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah. Parsini mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah membantu dirinya dan keluarga memiliki jaminan kesehatan secara gratis.

“Saya bersyukur telah dibantu oleh pemerintah untuk memperoleh jaminan kesehatan, ketika kondisi saya atau keluarga saya sedang tidak baik, saya tidak takut dan tidak perlu berpikir panjang lagi untuk langsung pergi berobat ke puskesmas, karena biayanya sudah dijamin oleh Program JKN," ujar Parsini.

Program JKN telah menjadi garda terdepan perlindungan kesehatan Parsini dan keluarganya. Hal itu sudah dibuktikan dari berbagai pengalamannya ketika mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan mitra BPJS Kesehatan.

“Anak saya pernah menjalani rawat inap di puskesmas, karena typhus. Pelayanannya sangat baik, mulai dari pemeriksaan oleh dokter hingga pelayanan di rawat inap. Anak saya juga mendapatkan obat yang sesuai dengan indikasi medis dari dokter," ungkap Parsini.

Parsini merasa heran dengan rumor yang pernah beredar di masyarakat terkait perbedaan pelayanan pasien peserta JKN dengan pasien umum. Pengalaman pribadinya, mengurus administrasi dan menemani anaknya menjalani rawat inap, tidak mendapatkan diskriminasi apapun.

Rawat inap

“Anak saya waktu itu menjalani rawat inap selama empat hari. Dan saya pastikan selama menjalani perawatan tidak ada perbedaan pelayanan dengan pasien umum, semuanya sama," ujar Parsini.

Parsini merasakan pelayanan yang didapatkan sangat memuaskan. Ini yang membuatnya semakin yakin mempertahankan kepesertaan JKN dan memastikan kepesertaannya selalu aktif.

“Tetangga saya juga banyak yang sudah merasakan manfaat dari program JKN. Beberapa di antaranya menderita penyakit kronis, sehingga mereka harus menjalani pengobatan dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai bertahun-tahun. Tidak terbayang uang yang mereka habiskan kalau mereka tidak menggunakan JKN," ujar Parsini.

Parsini berharap program JKN terus berlanjut agar dapat membantu masyarakat Indonesia. Parsini juga berharap BPJS Kesehatan sebagai badan penyelenggara Program JKN dapat terus melakukan inovasi-inovasi yang memudahkan peserta mengakses layanan Program JKN seperti yang selama ini telah dilakukan.

“Semoga BPJS Kesehatan sebagai pengelola program JKN bisa terus memberikan yang terbaik kepada para peserta JKN, agar supaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kecil bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan mudah dan tentunya berkualitas," harapnya. (*)