Para Ahli Memastikan Vaksin Aman dan Efektif

Para Ahli Memastikan Vaksin Aman dan Efektif

KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Penyediaan vaksin Covid-19 harus dipastikan keamanan dan efektivitasnya sebagaimana penegasan Presiden Joko Widodo sangat penting diperhatikan.

Keberadaan vaksin yang aman dan efektif juga menjadi harapan Latief Siregar. Penyintas Covid-19 ini pernah dirundung ketakutan ketika divonis positif dan harus menjalani perawatan intensif. Baginya, kehadiran vaksin menjadi hal yang vital karena belum ada obat untuk Covid-19.

Pentingnya efektivitas vaksin juga disampaikan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof Dr dr Cissy Rachiana Sudjana. Vaksin merupakan cara paling efektif untuk menurunkan kesakitan, kematian dan juga kecacatan.

“Meskipun tingkat efektivitas vaksin berbeda satu dengan lainnya, namun satu hal yang pasti adalah vaksin yang telah beredar pasti telah mendapatkan izin dari badan yang berwenang dan memenuhi syarat keamanan dan efektivitas,” ungkapnya di Jakarta, pekan lalu.

Vaksinolog sekaligus spesialis penyakit dalam, dokter Dirga Sakti Rambe, menambahkan setiap vaksin punya efektivitas berbeda-beda. Vaksin tidak akan mendapat izin penggunaan atau peredaran jika efektivitasnya tidak memenuhi syarat dan standar WHO.

Untuk vaksin Covid-19, badan kesehatan dunia, WHO,  menetapkan minimal efektivitasnya 50 persen. “Harapannya pasti nanti vaksin yang ada efektivitasnya bisa lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO,” jelasnya.

Pembuatan setiap vaksin harus melewati proses penelitian hingga uji klinis yang panjang. Namun karena kemajuan sains dan teknologi, prosesnya bisa jauh lebih cepat.

Sekalipun lebih cepat namun tidak ada kompromi dengan keamanan. Prof I Gusti Ngurah Mahardika, Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana, sekaligus anggota tim pengembangan vaksin Merah Putih menegaskan keamanan vaksin adalah hal penting yang harus menjadi perhatian semua pihak.

Artinya, harus ada jaminan akses vaksin yang murah dan equitable untuk seluruh masyarakat. “Proses regulasi harus cepat dan soal keamanan vaksin tidak ada kompromi sama sekali. Vaksin benar-benar harus aman sebelum digunakan,” tegasnya.

Untuk menegaskan keamanan, proses pembuatannya pun diawasi berbagai lembaga kompeten. Contoh, uji klinik vaksin Covid-19 di Bandung dengan standar sama seperti di negara lain, juga diawasi secara berlapis oleh Badan POM, Data Safety Monitor Board (DSMB) serta Komite Etik FK Unpad.

“Pengawasan ini penting dan perlu dilakukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas dari vaksin Covid-19 yang saat ini tengah dikembangkan oleh Bio Farma,” jelas Prof Dr dr Soedjatmiko Sp A(K), anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari ITAGI.

Badan POM pun tidak main-main dan memiliki standar yang ketat dalam pemberian izin penggunaan vaksin. Mutu vaksin dijamin melalui evaluasi persyaratan mutu dan pemastian pembuatan vaksin sudah sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Setelah proses evaluasi tersebut dilalui dan vaksin dianggap memenuhi syarat dari aspek keamanan dan efektivitas, barulah Badan POM dapat memberikan perizinan penggunaan.

Dokter Dirga menegaskan berita-berita bahwa vaksin itu tidak efektif mengandung racun adalah informasi yang salah. “Vaksin apapun termasuk vaksin Covid-19, saat digunakan luas oleh masyarakat itu harus sudah mendapat persetujuan dari badan POM. Jika ada vaksin yang sudah memperoleh izin untuk digunakan, itu sudah dipastikan aman dan efektif,” kata dia.

Harapannya, dengan siap divaksin saat vaksin siap karena dengan divaksin berarti melindungi diri dan melindungi negeri, masyarakat tetap semangat dan tetap produktif berkarya dan bekerja selama pandemi. Ini semua adalah usaha untuk mewujudkan kesehatan pulih ekonomi bangkit. (*)