Pakar Ingatkan Kesiapan Si Kecil Menghadapi Hari Pertama Sekolah, Salah Satunya Nutrisi

KORANBERNAS.ID, JAKARTA—Pakar Gizi Klinik dan Presiden Indonesian Nutrition Association (INA), Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K) mengingatkan pentingnya si kecil saat akan menghadapi hari pertama masuk sekolah.

Salah satu bentuk kesiapan yang dibutuhkan anak, adalah dalam hal pemenuhan nutrisi, yang akan sangat membantu mereka menghadapi lingkungan dan fase pertumbuhan yang baru. Termasuk salah satunya adalah memasuki bangku sekolah.

Luci mengatakan, anak usia 3 tahun ke atas memiliki kebutuhan nutrisi yang relatif tinggi, karena masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat dan sangat aktif, mulai dari kemampuan bahasa, kognitif, motorik, hingga sosial dan emosionalnya

Dikatakan, sangat normal bagi orangtua mengalami masa transisi yang sulit dan menegangkan, ketika anak usia dini mulai masuk bangku sekolah. Namun, orangtua harus ingat bahwa mereka tidak bisa mengontrol pengalaman-pengalaman baru yang akan dialami anak mereka di sekolah. 

“Sehingga yang bisa dilakukan hanya bagaimana merespons hal tersebut dan fokus mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan anak, termasuk untuk terus memastikan nutrisinya terpenuhi agar anak memiliki fondasi yang kuat untuk dapat belajar hal-hal dengan optimal dan siap berprestasi di sekolah,” kata Luci, Rabu (12/7/2023).

Menurutnya, nutrisi yang baik merupakan faktor kunci dalam kesiapan fisik, kesehatan dan perkembangan otak anak dalam membantu mereka menerima pelajaran dengan baik di sekolah.

“Usia 3 tahun ke atas si kecil akan memiliki milestone penting dalam perkembangannya. Pada fase pertumbuhan ini, ada berbagai hal baru yang akan dialami anak, salah satunya ketika momen pertama anak menginjakkan kaki ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK),” katanya.

Untuk itu, nutrisi masih sangat berperan penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam mengoptimalkan perkembangan kognitifnya. Sebab, 90% perkembangan otak terjadi pada usia 5 tahun, di mana tidak ada periode lain dalam kehidupannya yang memiliki dampak yang lebih besar.

Oleh karena itu, kualitas nutrisi yang diberikan pada masa-masa ini sangat penting, karena otak membutuhkan beberapa nutrisi yang tepat dan seimbang, seperti Omega 3 (DHA), Omega 6, dan Zat Besi, memiliki peran penting dalam menunjang perkembangan kognitif anak untuk siapkan prestasi. 

Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi. pun menyarankan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu kesiapan si Kecil pada hari pertama ia masuk sekolah.

Di antaranya, adalah dengan memastikan asupan nutrisi harian dan menyiapkan bekal yang juga bergizi.

”Agar nutrisi anak tetap tercukupi untuk mendukung aktivitasnya di sekolah, bisa dibuatkan sarapan dengan asupan makanan bergizi untuk anak. Jika perlu, lengkapi juga kebutuhan nutrisi hariannya dengan susu pertumbuhan sebelum berangkat sekolah. Sebab, asupan pada anak usia prasekolah yang tidak menyertakan susu sering kali tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya,” kata Anna.

Selain itu, perlu juga persiapan dilakukan lebih awal sekitar 1-2 minggu sebelum sekolah dimulai. Misalnya mulai membiasakan bangun jam 6, lalu mandi dan berganti pakaian, sarapan, kemudian lanjut beraktivitas seperti bermain sekolah-sekolahan.

Kalau ada kesempatan, mengunjungi sekolah juga sangat disarankan, untuk menyiapkan mental si anak.

“Lalu tidak kalah penting adalah mengajari anak cara berinteraksi dan mendapatkan teman baru, dan membangun komunikasi yang baik dengan anak.

Marketing Manager SGM Eksplor 3Plus, Shiera Syabila Maulidya mengatakan, pihaknya memahami bahwa tidak sedikit orangtua yang menghadapi kekhawatiran dalam mempersiapkan anaknya yang baru mau masuk sekolah. Karena setiap orangtua pastinya akan memberikan yang terbaik untuk kemajuan anaknya, termasuk dalam hal pemenuhan nutrisi.

"Oleh karena itu, SGM Eksplor terus berkomitmen mendukung kemajuan anak Indonesia dengan menghadirkan dan mengembangkan inovasi produk untuk berbagai tahapan usia anak,” imbuhnya. (*)