ODOT, Bukti Cinta Siswa Pada Sesama

ODOT, Bukti Cinta Siswa Pada Sesama

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Para siswa di MTs Negeri 9 Bantul nampak memasukan uang ke kaleng yang disediakan di ruang kelas mereka. Maksimal Rp 1.000 kadang ada yang memasukan Rp 500, Rp 200 dan ada pula yang Rp 100.

Kegiatan tersebut adalah inovasi program yang dibuat kepala sekolah Nur Hasanah Rahmawati, S.Ag dan menjadi satu dari 9 program di madrasah tersebut. Gerakan ini diberi nama one day one thousand (ODOT) atau menyisihkan sehari Rp 1.000.

“Tetapi seribu itu maksimal. Jadi memasukkanya terserah siswa. Kalaupun yang bersangkutan tidak punya, tidak mengisi tidak apa-apa,”kata Atik sapaan akrab kepala madrasah di tempatnya bertugas Jalan Wonocatur Kalurahan Banguntapan, Bantul, Selasa (14/6/2022).

Selain itu juga dibarengi gerakan Siswa Asuh Sebaya atau “‘Sase”’, dimana siswa saling mendampingi atas kesulitan yang dialami siswa lainnya. Hal ini kemudian menumbuhkan sikap kasih sayang, welas asih, saling menghargai, kerukunan dan kekompakan siswa. Maka terciptalah rasa nyaman siswa di madsarah tersebut dan tidak ada aksi kekerasan yang dilakukan satu sama lain.

“Dan kegiatan Sase tersebut dan gerakan koin tadi kita melakukan pentasharufan (penyaluran-red)Rp 93 juta sejak tahun 2020 silam dimana gerakan ini saya gagas,”katanya.

Dana yang terkumpul tersebut bukan hanya dari 445 siswa madrasah sarat prestasi ini, namun juga dukungan dari para guru dan karyawan.

Selanjutnya dana tadi ditasharufkan dalam bentuk bantuan sembako bagi warga sekitar yang membutuhkan, takjil on the road,membantu pembangunan masjid dan mushola sekolah dan kegiatan sosial yang lain.

Juga memberikan bingkisan lebaran bagi siswa yang dinilai layak menerima, pemberian vitamin dan makanan serta buah-buahan bagi warga madrasah yang terpapar Covid-19.

“Bukan hanya ODOT, tetapi kita juga melakukan program unggulan yang lain,”katanya.

Adapun program tersebut adalah GPM (Giat Prestasi Akademik, Non-akademik, dan Tahfidz Masemba), Gelimas (Gerakan Literasi Masemba), Sadam (Sadar Adiwiyata Masemba), Putih (Publikasi Tiada Henti), SMB (Sabtu Masemba Berdzikir), Jumaria (Jumat Ceria), Forsimba (Forum Sinergi Komite dan Masemba) dan PGOS (Pengajian Guru, Orang Tua dan Siswa)/

“Dengan program unggulan tersebut kita ingin siswa senang, guru senang, orang tua senang, prestasi gemilang sesuai dengan slogan kami,”katanya.

Selain 9 program unggulan, MTsN 9 Bantul juga melakukan berbagai langkah untuk menciptakan sekolah yang nyaman dan ramah anak. Seperti sosialisasi anti bullying ke semua kelas, memberian akses bagi penyandang disabilitas, tidak ada hukuman saat siswa ada pelanggaran namun diberikan hukuman mendidik, misal menghafal surat-surat pendek dalam Alqur’an,membuat Zona Selamat Sekolah (ZSS), menutup saluran air yang membahayakan yang ada di lingkungan pembelajaran serta ada tempat atau pojok bermain bagi anak.

“Untuk tanaman yang di madrasah juga Kita hindari menanam yang ada durinya, tetapi tanaman yang indah dan menyejukan,”kata Atik.

Dengan berbagai program tadi, dirinya berharap sekolah ini akan menjadi madrasah unggulan yang dicintai masyarakat. Begitupun siswa juga semangat dan senang menuntut ilmu di madrasah yang awalnya bernama Mts Negeri Lab UIN Yogyakarta tersebut. (*)