Obat-obatan Diresepkan Secara Tidak Rasional, Ini Respons Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto

Barang yang paling berharga di dunia ini adalah sehat.

Obat-obatan Diresepkan Secara Tidak Rasional, Ini Respons Anggota Komisi IX DPR RI Sukamto
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKB Dapil DIY, Sukamto, saat sosialisasi Gema Cermat, Jumat (11/8/2023). Dia didampingi seorang tokoh masyarakat, Eko Djoko Widiyatno SH CIL. (sholihul hadi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 50 persen obat-obatan yang dikonsumsi oleh masyarakat dunia diresepkan secara tidak rasional. Sebagian bahkan dikonsumsi berlebihan atau sebaliknya justru kurang. Selebihnya, salah penggunaannya.

Merespons hal itu sekaligus sebagai upaya mengedukasi masyarakat, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daerah Pemilihan (Dapil) DIY, Sukamto, mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan persoalan tersebut.

“Kami mengimbau masyarakat jangan menggunakan obat semaunya. Berbahaya,” ujar Sukamto saat mengisi Sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat) kepada Stakeholder, Jumat (11/8/2023), di Pendopo Diponegoro Museum Sasana Wiratama Tegalrejo Kota Yogyakarta.

Acara yang diikuti ratusan peserta tersebut diselenggarakan Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI bekerja Sama dengan Anggota DPR RI Komisi IX, H Sukamto SH.

ARTIKEL LAINNYA: Beli Obat Jangan Sembarangan, Badan POM dan Anggota DPR RI Sukamto Sosialisasi di Gunungkidul

Kepada wartawan di sela-sela acara, Sukamto mencontohkan kasus penggunaan obat yang berlebihan sehingga berdampak buruk. Awalnya, ada pasien mengeluh tidak bisa tidur kemudian diberi resep supaya makan obat.

Pertama cukup satu butir. Dirasa tidurnya kurang nyenyak dosisnya dinaikkan sehingga dalam semalam menjadi lima butir. Akhirnya yang bersangkutan kecanduan dan masuk rumah sakit.

Selain itu, Sukamto juga mengingatkan masyarakat jangan mengkonsumsi obat abal-abal atau obat yang tidak jelas, seperti obat penghilang capek atau obat kuat dan sejenisnya.

Menurut dia, kesehatan dan pola hidup sehat harus diperhatikan sebagai yang paling utama. “Barang yang paling berharga di dunia ini adalah sehat. Biar pangkatnya setinggi langit dan kekayaannya luar biasa banyaknya tetapi kalau tidak sehat maka tidak ada artinya. Bandhane akeh nek ora sehat nggak ada artinya,” kata Sukamto saat menyampaikan materinya di hadapan peserta.

ARTIKEL LAINNYA: Hingga 31 Agustus, Beli BBM Pakai MyPertamina Dapat Cashback 45 Persen

Sedangkan perilaku hidup sehat bisa dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi. Apabila empat sehat lima sempurna tidak bisa karena kerterbatasan ekonomi, minimal harus ada sayur dan buah.

“Kami tidak bisa mengatakan empat sehat lima sempurna karena tidak semua mampu, setiap makan ada susu dan daging. Saya anjurkan untuk makan sayur dan buah, itu penting sekali,” tandasnya.

Narasumber lainnya pada sosialisasi kali ini dari Kementerian Kesehatan serta Dinas Kesehatan DIY. Mereka mengajak masyarakat agar benar-benar memperhatikan penggunaan obat. Diharapkan Program Gema Cermat mampu dipahami oleh masyarakat secara benar. (*)