Nasi Goreng Buatan Bapak-Bapak Ini Rasanya Nano-Nano

Nasi Goreng Buatan Bapak-Bapak Ini Rasanya Nano-Nano

KORANBERNAS.ID, JOGJA – Peringatan Hari Ibu 22 Desember selalu dimeriahkan dengan berbagai lomba. Termasuk lomba memasak bagi bapak-bapak. Di lingkungan RW 08 Kelurahan Sorosutan Yogyakarta bertepatan dengan puncak peringatan Hari Ibu, Minggu (22/12-2019), digelar lomba masak Nasi Goreng Untuk Ibu atau Istriku. Cukup romantis.

Biayanya hanya Rp 15.000. Pesertanya khusus bapak-bapak Ketua RT di wilayah RW 08. Dimasak di rumah dan dibawa ke tempat lomba, di rumah Ny Sunus Sandjaja, untuk dinilai. Kata kuncinya adalah kejujuran, bahwa itu benar-benar masakan bapak. Bukan masakan ibu. Makanya dipersyaratkan menyertakan video proses pembuatannya.

Koranbernas.id yang melihat video dari lima Ketua RT, memang semua dikerjakan oleh bapak. Banyak muncul adegan lucu. Misalnya, ada yang di tengah memasak berhenti mengongseng, agak bingung. Kemudian terdengar asisten atau siapa yang tidak nampak dalam video berkata: kecap... kecap.

Hampir semua peserta nampak familier di dapur. Tidak "kidhung". Semua mengenakan celemek bak chef di rumah makan. Mereka juga bekerja di dapur yang bersih dan rapih. Lalu, bagaimana rasa nasi goreng bikinan bapak-bapak itu?

"Dari sisi kreatifitas, rata-rata sudah baik. Hanya saja soal rasa, kembali ke selera pesertanya," kata RM Santosa Tri Iriyanta SIP, ketua RW 08 yang bertindak sebagai ketua dewan juri menjawab pertanyaan koranbernas.id.

Menurut Santosa, hasil akhir nasi goreng buatan bapak-bapak itu ada yang asin, ada yang manis dan ada yang anyep. Nah, nasi goreng buatan bapak-bapak itu ternyata rasanya nano-nano.

Meski rasanya ngalor-ngidul, peserta lomba masak tak mengabaikan penampilan. Penyajiannya bervariasi. Ada yang digulung, ada yang dibentuk ikan, matahari dan ada yang begitu saja disajikan di piring ditambah beberapa sayuran sebagai pemanis penampilan dan penyegar santapan. Juri sepakat mengambil citarasa standar nasi goreng Yogyakarta.

Akhirnya RM Santosa didampingi Hj Sugiarti Sutrisno Yuwono dan Hj Sutarni Praha memutuskan nasi goteng olahan Sukardiyono (ketua RT 30) sebagai juara 1. Disusul Amin Purwanto (ketua RT 27) dan Sumarwanto (ketua RT 29) sebagai juara 2 dan 3.

Juara Harapan 1 dan 2 masing-masing Ustad Dedy al Jabir (ketua RT 31) dan Aris Wijayanto (ketua RT 28). Pemenang Harapan tersebuat kedua-duanya terkendala dalam pengiriman video yang lemot sehingga melewati batas pukul 09.00 harus masuk panitia.

Daur ulang

Pada kesempatan itu juga berlangsung lomba kreativitas daur ulang sampah plastik. Dimenangkan oleh Puspita Sudarko dari RT 28 dengan karya lampu kupu-kupu yang cantik. Disusul remaja RT 31 berupa akuarium dan RT 30 berupa pernak-pernik cantik karya Fatiqu. Sebagai juara harapan 1 dan 2 RT 27 menampilkan vas bunga dari bekas botol air mineral karya Endang, serta RT 29 sebagai juara harapan 2.

Puncak acara Hari Ibu dimeriahkan paduan suara Lansia Wredha Mandiri RW 08 yang pada Festival Gebyar Lansia se Kelurahan Sorosutan keluar sebagai Favorit 1 dari 14 RW peserta. Juga diserahkan hadiah pada Lansia Hebat, Lorong Sayur dan Baca Puisi. Juga ada penyuluhan hukum oleh jaksa Nurul Fransisca Damayanti SH dari Kejaksaan Negeri Sleman. (eru)