Gedung Layanan Kuratif Covid-19 Muhammadiyah Dilengkapi Laboratorium Pemeriksaan Swab

Gedung Layanan Kuratif Covid-19 Muhammadiyah Dilengkapi Laboratorium Pemeriksaan Swab

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) bersama manajemen RSU PKU Muhammadiyah Gombong sedang membangun Gedung Layanan Kuratif Covid-19. Sarana dan prasarana layanan yang memenuhi standar Kementerian Kesehatan ini dibangun di komplek RSU PKU Muhammadiyah Gombong. Direncanakan pertengahan Juni 2020 sudah bisa beroperasi.

Ketua Tim Covid-19 RSU PKU Muhammadiyah Gombong, dr Eva Delsi SpEM, dan dr Miftahudin selaku Manager Pelayanan Medis, kepada koranbernas.id, Selasa (19/5/2020), menjelaskan pembangunan Gedung Layanan Kuratif Covid-19 (GLKC) Gombong akan dilengkapi dengan laboratorium untuk pemeriksaan specimen swab.

 Jika GLKC sudah beroperasi, pemeriksaan swab tidak lagi di Jogja,“ kata Eva Delsi yang didampingi Eko Budi Santoso, Manager Pemasaran RSU PKU Muhammadiyah Gombong.

Proses pengadaan alat kesehatan untuk pemeriksaan swab sudah tahap pengiriman. Diharapkan saat awal beroperasi GLKC, alat pemeriksaan swab itu sudah bisa dioperasikan. “Sehari bisa memeriksa 50 specimen swab, “ kata Miftahudin

Menurut Eva Delsi, GLKC Gombong akan menyiapkan 30 sampai 45 tempat tidur. Jika kasus Covid-19 mengalami lonjakan (outbreak), bisa bertambah dua kali lipatnya di lantai 2. Pasien yang dirawat di GLKC Gombong nantinya adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan pasien positif Covid-19.

Gedung yang proses pembangunanya sudah sampai 80 persen itu juga dilengkapi pelayanan radiologi. Ada rencana sebagian pelayanan untuk pasien dilakukan dengan bantuan robot. Sudah ada penjajagan dengan Fakultas Tehnik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang menciptakan robot pengganti sebagian pekerjaan tenaga medis. Misalnya, mengukur suhu badan dan mendistribusikan obat ke bangsal. “Robot itu untuk mengurangi kontak tenaga medis dengan pasien,“ kata Eva Delsi.

Meskipun berada satu komplek dengan RSU PKU Muhammadiyah Gombong, lokasinya terpisah cukup jauh dari rumah sakit. Jalan akses masuk dan keluar menuju GLKC juga terpisah. “Konsep ini disesuaikan tempat layanan untuk penyakit menular,“ kata Muftahudin. (eru)