Waisak 2025 di Borobudur Resmi Dimulai: Gemerlap 2569 Lampion Menyatu dengan Pesan Perdamaian

Puncak perayaan yang dinanti-nantikan pada 12 Mei mendatang menjanjikan sebuah malam magis. Langit Borobudur akan diterangi oleh 2.569 lampion

Waisak 2025 di Borobudur Resmi Dimulai: Gemerlap 2569 Lampion Menyatu dengan Pesan Perdamaian
Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah. Jumat 9 Mei 2025, candi Buddha terbesar di dunia ini akan menjadi pusat peraywan Hari Raya Waisak. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, MAGELANG--Suasana khidmat dan semarak mulai menyelimuti Kompleks Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, seiring dimulainya rangkaian perayaan Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 pada hari ini, Jumat, 9 Mei 2025. Selama empat hari ke depan, hingga puncaknya pada Senin, 12 Mei, mahakarya warisan dunia ini akan menjadi pusat spiritualitas dan perayaan yang siap memancarkan pesan kedamaian dan harmoni universal.

Puncak perayaan yang dinanti-nantikan pada 12 Mei mendatang menjanjikan sebuah malam magis. Langit Borobudur akan diterangi oleh 2.569 lampion, yang setiap unitnya melambangkan harapan dan doa dalam perayaan Tri Suci Waisak.

Febrina Intan, Direktur InJourney Destination Management, entitas pengelola destinasi termasuk Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, menjelaskan bahwa kemegahan visual tak berhenti di situ.

Sebuah pertunjukan 450 drone juga telah disiapkan untuk menambah decak kagum para pengunjung. Prosesi peribadatan akan berlangsung khusyuk, diawali di Candi Mendut pada siang hari, berlanjut ke Candi Borobudur, dan diakhiri dengan peribadatan bersama yang melibatkan seluruh majelis umat Buddha.

Menurut Febrina, antusiasme menyambut Waisak tahun ini terbilang fenomenal. 

“Tiket awal sebanyak 4.000 lembar ludes terjual hanya dalam beberapa menit, sehingga kami menambah kuota untuk mengakomodasi minat yang besar,” ungkap Febrina.

Jajaran panitia perayaan Hari Raya Waisak, bersama pimpinan InJourney Destination Management dalam sessi keterangan pers. (istimewa)

Diperkirakan lebih dari 90.000 jiwa akan menjadi saksi perayaan akbar ini, sebuah peningkatan signifikan dari 75.000 pengunjung tahun lalu. Tingginya animo ini juga terlihat dari penuhnya reservasi hotel dan balkondes (balai ekonomi desa) di sekitar Borobudur. 

Untuk kelancaran arus pengunjung, telah disiapkan tiga zona parkir strategis, termasuk area utama di Taman Parkir Pasar Seni dengan daya tampung lebih dari 600 mobil, 200 bus, dan 200 sepeda motor, serta dua area tambahan yang sanggup menampung ratusan kendaraan lainnya.

Karuna Murdaya, selaku Wakil Ketua Panitia perayaan Waisak, menggarisbawahi aspek Waisak sebagai perayaan lintas batas keyakinan. 

“Lebih dari 85 persen pengunjung yang hadir justru berasal dari umat beragama lainnya. Ini adalah cerminan indah dari harmoni dan kebersamaan antarumat beragama di Indonesia,” ujarnya.

Semangat Waisak juga akan diwujudkan melalui beragam kegiatan bakti sosial, seperti pemeriksaan gigi gratis, operasi katarak, dan tindakan operasi minor untuk masyarakat. Bahkan, rangkaian kegiatan pendukung telah diawali sejak 4 Mei lalu, termasuk pembersihan Taman Makam Pahlawan dan upacara tradisi lainnya, serta dihadiri oleh para biksu dari Tibet, India, dan Thailand yang menambah kekhidmatan acara.

Seiring dimulainya perayaan, denyut ekonomi lokal pun turut terasa.

“Kami turut menyemarakkan dengan Pasar Medang, sebuah area yang mewadahi 60 UMKM lokal untuk menjajakan produk kuliner tradisional hingga cinderamata khas Borobudur,” tambah Febrina.

Perayaan Waisak 2025 di Borobudur, yang resmi bergulir hari ini, bukan hanya menjadi momen refleksi spiritual bagi umat Buddha, tetapi juga sebuah perhelatan budaya dan persatuan yang resonansinya diharapkan dapat dirasakan secara luas. (*)