Minyak Goreng Bantuan Pemkab Klaten Akhirnya Diganti

Minyak Goreng Bantuan Pemkab Klaten Akhirnya Diganti

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Minyak goreng merk Sun Oil, salah satu komoditas batuan sosial (bansos) Pemkab Klaten untuk warga terdampak Covid-19 di wilayah Kecamatan Delanggu yang dikembalikan warga, akhirnya diganti. Penggantian dilakukan Jumat (29/5/2020) oleh pihak penyedia jasa yang mengadakan paket bansos tersebut.

Tidak hanya minyak goreng merk Sun Oil yang sempat dikembalikan warga ke kantor desa, merk lainpun diganti sebagai wujud kepedulian terhadap warga disaat pandemi Covid-19.

"Yang jelas minyak goreng belum kedaluwarsa. Tetapi jika warga penerima paket ada keraguan dan ingin menukar, kami fasilitasi untuk mengganti," kata Nanang, penyedia paket bansos, dalam klarifikasinya kepada koranbernas.id, Jumat (29/5/2020).

Nanang yang dalam pengadaan barang tersebut menggunakan CV Pratama Karya, tidak akan tutup mata terhadap kondisi barang yang didistribusikan kepada warga. Apalagi disaat pandemi ini pihaknya akan selalu mengutamakan kualitas barang yang dibutuhkan warga.

Bahkan minyak goreng merk lain yang bukan berasal darinya ikut diganti pada saat bersamaan. Tujuannya tidak lain agar masyarakat tidak merasa kecewa.

Senada dikemukakan Kepala Desa Sabrang Kecamatan Delanggu, Agus Sukardjito. Kepada koranbernas.id, Jumat (29/5/2020) malam, dia menjelaskan jika seluruh minyak goreng yang dikembalikan warganya dari Pemkab Klaten telah diganti.

Warga juga berterimakasih atas kepedulian pihak penyedia jasa dan pemerintah desa yang cepat tanggap terhadap kekhawatiran setelah mencermati komoditas di dalam paket sembako bansos pemkab.

"Terimakasih sekali. Minyak goreng kemarin langsung ditukar," kata salah seorang warga penerima paket bansos.

Seperti diberitakan, Bupati Klaten Hj Sri Mulyani menyerahkan bansos paket sembako kepada warga terdampak Covid-19 di wilayah Kecamatan Delanggu secara simbolis di Kantor Desa Bowan, pada Kamis (22/5/2020) lalu. Namun sejumlah warga penerima di beberapa desa ada yang mengembalikan komoditas, khususnya minyak goreng merk Sun Oil, ke kantor desa masing-masing karena ragu dengan kondisinya.

Pasalnya, meski minyak goreng itu belum kedaluwarsa namun di bagian bawahnya terdapat endapan sehingga warga ragu untuk mengonsumsinya. Warga ingin minyak goreng itu diganti dengan yang lebih layak agar tidak berdampak jika dikonsumsi.

Seperti yang terjadi di Desa Sabrang dan Desa Jetis Delanggu. Namun aksi warga mengembalikan minyak goreng ke kantor desa itu langsung disikapi pihak penyedia jasa dengan menggantinya. (eru)