Menteri Akui, Gairah UPK Untuk Bertranformasi Menjadi BUMKal Bersama

Menteri Akui, Gairah UPK Untuk Bertranformasi Menjadi BUMKal Bersama

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengakui besarnya gairah Unit Pelaksana (UPK) bertranformasi menjadi BUMKal Bersama LKD sangat besar. Capaian transformasi pada tingkat provinsi ini, merupakan yang paling cepat se-Indonesia. Hal ini diungkapkan Abdul Halim, saat kunjungannya ke Sleman, Sabtu (10/9/2022), guna meluncurkan Badan Usaha Milik Kalurahan Bersama (Bumkalma) LKD se-DIY.

Dalam rilis yang dikirimkan ke koranbernas.id, pihak Kemendes mengatakan, Abdul Halim Iskandar mengapresiasi kemajuan yang diraih DIY. Terdapat 53 dari 54 UPK eks PNPM di DI Yogyakarta selesai direview inspektorat, dengan nilai aset Rp 366,2 miliar. Sebanyak 27 BUM Desa Bersama lkd sudah melaksanakan musyawarah antar desa (MAD) yang mencakup 273 desa yang menyertakan modal Rp 2,7 miliar, mencakup 20 BUM Desa Bersama lkd yang sudah mendapatkan nomor badan hukum dari Kemenkumham. Adapun 34 BUM Desa Bersama lkd dalam pembahasan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

“Percepatan hasil transformasi, adalah buah dari responsifnya pemerintah provinsi dan kabupaten dalam menjalankan PP 11 tahun 2021 tentang BUM Desa serta Permendesa 15 tahun 2021 tentang transformasi UPK eks PNPM Mandiri Perdesaan menjadi BUM Desa Bersama lkd,” kata Abdul Halim.

Sebelumnya, rencana Gubernur DI Yogyakarta, menjadwalkan proses transformasi sampai Desember 2022, ternyata, ini lebih cepat dari target tersebut. Menurut Menteri, ini menunjukkan gairah UPK di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bertranformasi menjadi BUMKal Bersama lkd sangat besar. Capaian transformasi pada tingkat provinsi ini, merupakan yang paling cepat se-Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Abdul Halim juga meminta pemerintah daerah mulai tingkat provinsi hingga desa, terus meningkatkan status kemandirian dan kemajuan desanya. Peningkatan status desa akan diiringi naiknya apresiasi berupa bertambahnya dana bantuan.

Menteri yang akrab disapa Gus Halim ini menyatakan, bahwa banyak penghargaan yang tengah disiapkan untuk desa-desa yang berhasil meningkatkan status desanya menjadi mandiri.

“Saya bertugas membangun persepsi yang benar di kalangan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, desa, kalurahan, maupun masyarakat. Pertama ada kecenderungan desa tidak mau jadi mandiri karena kuatir kalau mandiri nanti bantuan bantuan dari pusat jumlahnya malah turun. Ini tidak benar karena justru semakin tinggi status desanya maka semakin tinggi juga apresiasinya,” tegas Gus Halim.

Gus Halim juga mengapresiasi Gubernur Yogyakarta, Bupati Bantul, Bupati Kulonprogo, Bupati Gunungkidul, Bupati Sleman, serta para lurah atas pencapaian dalam meningkatkan status desa maupun percepatan transformasi UPK eks PNPM-MPd menjadi Bumkalma.

“Tantangannya semakin besar. Jadi kalau desa tertinggal dan sangat tertinggal maka infrastrukturnya harus dibenerin. Kalau desanya sudah maju dan mandiri maka berubah topiknya jadi pengembangan SDM, dan pembangunan SDM tidak pernah selesai. Akan terus berlanjut sampai kapan pun,” tandasnya.

Terkait dengan hal tersebut, Kepala Biro Pengembangan Infrastruktur Wilayah dan Pembiayaan Pembangunan Sekretariat Daerah DIY, Sukamto menyatakan, bahwa Bumkalma adalah salah satu unsur penting dalam kemajuan ekonomi di kalurahan. Ia juga memastikan bahwa proses transformasi ini akan berakhir pada bulan ini.

“Bumkalma salah satu bentuk reformasi kalurahan menjadi pusat ekonomi. Bumkalma berperan dalam pendapatan asli desa juga tentu menjaga aset desa yang ada. Kami berharap hal ini dapat semakin banyak menyerap tenaga kerja juga menumbuhkan kreatifitas jiwa kewirausahaan masyarakat dalam berkarya,” ujar Sukamto.

Pada acara yang sama juga dilaksanakan pula penyerahan piagam penghargaan dan lencana atas pencapaian status perkembangan desa menjadi mandiri 184 desa yang diwakili 30 desa. (*)