Wisata Lereng Merapi Dibuka Terbatas dengan Protokol Kesehatan

Wisata Lereng Merapi Dibuka Terbatas dengan Protokol Kesehatan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Destinasi wisata di lereng Merapi seperti kawasan Kaliurang dan beberapa destinasi di wilayah Cangkringan selain Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo (petilasan Mbah Maridjan), dan wisata religi Bukit Turgo, dibuka secara terbatas.

"Buka dengan operasional terbatas yang dimaksud adalah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yang di dalamnya selain SOP pengecekan suhu tubuh pengunjung, cuci tangan, bermasker juga pembatasan pengunjung maksimal 50% dari daya dukung untuk pengkondisian jaga jarak pengunjung," kata Suci Iriani Sinuraya, Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sabtu (8/11/2020).

Menurut Suci, para pengelola destinasi pariwisata di lereng Merapi yang diizinkan beroperasional saat ini diminta untuk lebih memperhatikan SOP destinasi di kawasan lereng Gunung Merapi terkait antisipasi dalam kondisi darurat dengan menata parkir kendaraan wisatawan menghadap akses ke luar atau jalur evakuasi.

"Wisatawan yang berkunjung di kawasan lereng Merapi juga diimbau tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan pribadi dan keluarga dengan memperhatikan jarak aman dengan Merapi sejauh 5 Km, yang dapat dicek dengan aplikasi Jarak Aku dan Merapi," tambah Suci.

Sementara itu, menindak lanjuti Surat Badan Geologi No 523/45/BGV.KG/2020, tanggal 5 November 2O2O tentang Peningkatan Status Aktivitas Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, Bupati Sleman Sri Purnomo menyampaikan beberapa hal di antaranya pada saat aktivitas Merapi level lll (Siaga) dilakukan pengungsian terbatas bagi kelompok rentan ke barak pengungsian sesuai rekomendasi bahaya yaitu 5 km dari puncak.

Pengungsian di luar rekomendasi dapat dilakukan dan difasilitasi kebutuhan dasarnya. Semua aktivitas pertambangan galian C ditutup dan tidak diperkenankan melewati jalur evakuasi. Kawasan wisata tetap dibuka secara terbatas, kecuali Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo dan Wisata Religi Turgo.

Ambulance SES (Sleman Emergency Serube) operasional standby 24 jam sejumlah 36 unit siap dimobilisasi bila dibutuhkan saat darurat. Kepala Perangkat Daerah yang terkait dengan penanggulangan bencana Merapi meyiagakan personil dan peralatan untuk respons cepat.

Selain itu, Kapanewon juga diminta untuk mengaktivasi posko lapangan dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing. Dan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. (*)