Mengolah Jelantah Jadi Lilin Aroma Terapi, Srikandi Ganjar Ajak Milenial Jaga Lingkungan

Minyak jelantah sebenarnya memiliki potensi yang dapat digali lebih dalam.

Mengolah Jelantah Jadi Lilin Aroma Terapi, Srikandi Ganjar Ajak Milenial Jaga Lingkungan
Workshop pembuatan lilin aroma terapi dari bahan jelantah yang diselenggarakan Srikandi Ganjar Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Minyak bekas atau minyak jelantah bisa menimbulkan berbagai masalah apabila dibuang sembarangan, mulai dari menyumbat saluran air hingga mencemari lingkungan.

Permasalahan itu melatarbelakangi para sukarelawan Srikandi Ganjar untuk menggelar lokakarya atau workshop pembuatan lilin aroma terapi dari bahan jelantah di Yogyakarta, Jumat (13/10/2023).

"Salah satu bahayanya minyak jelantah itu bisa mencemari lingkungan. Kalau dibuang ke sink atau wastafel dia bisa menyumbat sink-nya itu sendiri dan bisa membunuh bakteri yang bisa menguraikan sampah-sampah yang dibuang ke sink," kata sang pemateri, Lita Eliana.

Keberadaan bakteri diperlukan untuk mengurai sampah organik sisa makanan manusia menjadi zat lain yang bermanfaat untuk organisme lain dalam rantai makanan.

Lita yang merupakan seorang aktivis lingkungan itu menjelaskan dampak yang lebih luas dari limbah minyak jelantah setelah dibuang sembarangan melalui saluran air sampai ke sungai.

ARTIKEL LAINNYA: Kampanye Sadar Wisata 5.0 Berhasil Menyentuh 155 Desa

"Terus, selain itu juga, dia (limbah minyak jelantah) bisa menyebabkan pencemaran sungai. Misalkan itu sampai ke tanah kan bisa mencemari air tanah dan air (yang mengalir di atas tanah) juga," katanya.

Menurut Lita, limbah minyak jelantah sebenarnya memiliki potensi yang dapat digali lebih dalam untuk mendapatkan manfaat lain alih-alih dibuang dan menyebabkan kerusakan lingkungan.

"Untuk pengolahan minyak jelantah sendiri, saya pernah mengolahnya menjadi sabun dan salah satunya tadi menjadi lilin aroma terapi. Itu bisa bernilai jual tinggi dari pada dibuang dan tidak bermanfaat," ujar Lita.

Koordinator Wilayah (Korwil) Srikandi Ganjar Yogyakarta, Herawati, sepakat bahwa minyak jelantah dapat menimbulkan pencemaran lingkungan sehingga diperlukan tindakan untuk mencegahnya.

Salah satunya dengan mengolah jelantah menjadi lilin aroma terapi yang dijelaskan dalam workshop mereka kali ini di Sellie Cafe Kemantren Margangsang Kota Yogyakarta.

ARTIKEL LAINNYA: KPU Sleman Terima Estafet Bendera Kirab Pemilu 2024 dari KPU Klaten

"Kita tahu bahwasanya minyak jelantah itu menjadi salah satu limbah pencemaran lingkungan. Maka dari itu, kita ingin mengolah limbah itu menjadi sesuatu yang bernilai tinggi secara ekonomi juga," ujar Herawati.

Kegiatan tersebut mendapatkan respons positif dari kaum milenial karena mereka menyadari manfaatnya yang besar bagi pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan perekonomian.

"Peserta sangat antusias karena mereka selalu antusias dengan kegiatan kami. Apalagi, kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat, untuk milenial perempuan khususnya," kata Herawati.

Tak hanya itu, para sukarelawan Srikandi Ganjar juga turut mengenalkan sosok Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden 2024-2029 kepada para peserta kegiatan kali ini.

"Kalau untuk di Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri, mereka (perempuan milenial) sudah mulai terbuka Pemilu, terhadap politik itu. Mereka sangat loyal dengan Srikandi Ganjar. Mereka berkomitmen untuk mendukung Pak Ganjar di Pemilihan Presiden 2024," tandasnya. (*)