Kampanye Sadar Wisata 5.0 Berhasil Menyentuh 155 Desa

Program ini memfokuskan pada desa-desa wisata terpilih, di antara 7.000 desa wisata.

Kampanye Sadar Wisata 5.0 Berhasil Menyentuh 155 Desa
Putaran akhir Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 di Kalurahan Jagalan Bantul dan Desa Wisata Pabelan di Kabupaten Magelang. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 di Indonesia telah mencapai tahap akhir, dengan fokus pada pentingnya kolaborasi dalam pengembangan pariwisata. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran wisata dan kolaborasi lintas sektor, menciptakan dampak positif yang signifikan.

Dalam upaya terakhirnya, program ini melibatkan desa wisata di Kabupaten Bantul dan Magelang, yang terletak di wilayah Borobudur Yogyakarta Prambanan (BYP).

Sejak dimulai sejak 2022, Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 telah berhasil menyentuh 155 Desa Wisata di enam Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), termasuk wilayah Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), Martini Mohamad Paham, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/10/2023),  menjelaskan program ini adalah hasil kerja sama antara Kemenparekraf dan Bank Dunia. Pengembangan pariwisata memerlukan kolaborasi lintas sektor.

ARTIKEL LAINNYA: Menikmati Wisata Kano dan Kuliner Bebek di Srigading Bantul

Dalam kata-katanya, dia menekankan kunci strategis pengembangan pariwisata adalah pentingnya kolaborasi yang melibatkan lima komponen, yakni akademisi, bisnis/industri, pemerintah, komunitas dan media. "Semua pihak harus dilibatkan dalam pengembangan pariwisata," ujarnya.

Program ini memfokuskan pada desa-desa wisata terpilih, di antara 7.000 desa wisata di Indonesia. Diah Paham berharap peserta program ini dapat memanfaatkan proses pembelajaran dan mengimplementasikannya untuk membangun desa wisata dengan nyata dan kongkret.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, menyoroti pengembangan pariwisata penting untuk saling memperkuat dan menghidupkan satu sama lain tanpa memandang batas wilayah.

"Pariwisata itu tanpa batas wilayah. Kita harus saling menguatkan, bukan melemahkan. Yaitu dengan kolaborasi yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat," tambahnya.

ARTIKEL LAINNYA: Hawa Dingin De Loano Glamping Menambah Semarak Festival Java Blues and Roots Music 2023

Putaran akhir Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 berlangsung di Kalurahan Jagalan Kabupaten Bantul dan Desa Wisata Pabelan Kabupaten Magelang.

Kalurahan Jagalan merupakan destinasi wisata sejarah dan religi, serta sentra kerajinan perak. Sementara Desa Wisata Pabelan menawarkan wisata alam seperti rafting dan terkenal dengan kerajinan bambu.

Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 diharapkan akan berakhir tahun ini dengan sejumlah dampak positif, termasuk tersusunnya paket wisata baru, peningkatan kemampuan pemasaran produk wisata, dan penguatan lembaga desa wisata.

Program ini juga telah membuka pintu-pintu kolaborasi baru yang dapat memastikan keberlanjutan program ini di masa depan.

ARTIKEL LAINNYA: Aset Berharga, PHRI Bersihkan Sampah Plastik Pantai Kukup

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menekankan pentingnya program ini dalam mencapai target-target pariwisata, seperti penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kunjungan wisatawan di Indonesia.

"Para pelaku pariwisata harus mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan wisatawan. Desa wisata menjadi tulang punggung dalam mencapai target-target tersebut," tandasnya. (*)