Menikmati Wisata Kano dan Kuliner Bebek di Srigading Bantul
Cukup membayar Rp 10 ribu setiap orang sudah bisa berkano ria.
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pemerintah Kalurahan Srigading Kapanewon Sanden Bantul bekerja sama dengan pengelola Desa Wisata “Banjoe Adji” Dusun Beran saat ini mengembangkan wisata air naik kano di Sungai Winongo Kecil yang melintas di dusun tersebut.
Lokasi wisata ini tepatnya berada di Jalan Samas Km 23 atau selatan Jembatan Merah. Jam buka pukul 08:00 -16:00. Cukup membayar Rp 10 ribu setiap orang sudah bisa berkano ria sembari menikmati pemandangan hijaunya sawah dan semilir angin pedesaan.
Usai berkano, wisatawan bisa menikmati kuliner khas Srigading yakni bebek goreng, bakar ataupun rica-rica. Semuanya enak, gurih dan lezat. Harganya terjangkau. Di Srigading banyak terdapat warung bebek, salah satunya yang sudah berdiri puluhan tahun adalah Rumah Makan Umar Plentheng.
“Kami memang ingin mengembangkan wisata air yakni kano dengan memanfaatkan sungai yang melintasi wilayah kami. Sekaligus ini mendukung potensi wisata kuliner yang sudah ada sebelumnya,” kata Joko Susilo, Sekretaris Ddesa Wisata dalam acara Dinamika Desa gelaran Dinas Kominfo Bantul, Kamis (12/10/2023).
Kuliner rica-rica mentok dan bebek khas Srigading. (sariyati wijaya/koranbernas.id)
Wisata baru itu diluncurkan 27 Agustus 2023 dan untuk sementara mereka standby pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Jika hari lain masih sesuai pesanan.
Pengelola saat ini mengopresikan tujuh kano dan bisa ditambah manakala dibutuhkan. Untuk memberi rasa aman dan nyaman wisatawan, saat naik kano dilengkapi pelampung dan helm standar serta dalam pengawasan petugas.
“Kami juga akan membuat paket wisata yang bisa dipilih oleh wisatawan. Misal dikombinasikan dengan wisata sepeda keliling desa. Bagi yang ingin berwisata atau memesan paket wisata bisa langsung menghubungi sekretariat di Dusun Beran Srigading Sanden atau Jalan Samas Km 23,” katanya.
Lurah Srigading Ir H Prabawa Suganda mengatakan untuk membuat wisata kano ini pihaknya menggunakan dana keistimewaan kemaritiman senilai Rp 450 juta.
Dana tersebut dibagi Rp 250 juta untuk pengadaan kano dan peralatan penunjang wisata air lainnya. Sedangkan Rp 200 juta untuk pengembangan sektor perikanan. “Pemanfaatan dana kestimewaan ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya. (*)