Pariwisata Purworejo Punya Sensasi Baru Coffee On The Bus

Pariwisata Purworejo Punya Sensasi Baru Coffee On The Bus

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Menikmati kopi biasanya dilakukan di rumah atau di kafe. Namun, warga Purworejo kini bisa menikmati kopi di dalam bus sembari berkeliling kota. Aktivitas baru yang dikenal dengan sebutan Coffee on The Bus ini memang sedang menjadi trend di beberapa kota.

Coffee on The Bus di Purworejo ini dioperasionalkan oleh PO Sumber Alam yang beralamat di Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo. Armada bus baru ini memiliki 6 meja dengan 24 tempat duduk yang ditata serupa kafe modern.

Warga Purworejo dan sekitarnya yang ingin merasakan sensasi baru minum kopi di dalam bus sambil melihat pemandangan sepanjang jalan Purworejo menuju Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulonprogo, bisa mencobanya. Dengan tarif sangat terjangkau, para pecinta kopi bisa menyalurkan hasratnya sembari traveling.

Lantunan tembang-tembang kenangan dari sebuah layar LCD di bagian depan bus seakan membawa penumpang ke suasana kafe. Coffee On the Bus PO Sumber Alam Bekerja sama dengan Sekar Gading Tour and Travel dan Ruang Ngopi Coffe.

Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, dan jajarannya berkesempatan menikmati Coffee On the Bus saat peluncuran perdananya, Sabtu (18/7/2020). Saat peluncuran, ada tiga shift yakni pukul 13.00, 16.00 dan 21.00 WIB. Pada shift kedua, wartawan dan youtuber diberi kesempatan turut menikmati sensasi Coffee on The Bus.

Rombongan berangkat dari garasi Sumber Alam pukul 16.00, berjalan ke timur beberapa ratus meter kemudian mampir di Ruang Ngopi Cafe untuk mengambil makanan dan minuman dan dimasukan ke dalam bus.

Perjalanan dilanjutkan menuju masjid Agung Purworejo untuk menjemput penumpang lainnya. Bus pun melaju dengan kecepatan 50 km per jam sehingga penumpang bisa menikmati perjalanan dengan nyaman.

Dalam perjalanan seorang barista Ruang Ngopi Cafe menghampiri para penumpang untuk menawarkan menu. Ada minuman kopi tubruk, kopi susu, coklat, teh, lemon tea, wedang uwuh, dan beberapa minuman lain. Untuk makanan ringannya, ada beberapa pilihan menu yang berganti setiap harinya, seperti dim sum, pudding, dan kue.

Barista pun akan mencatat pesanan penumpang, kemudian akan membuatkan dan menyajikannya. Pada kesempatan tersebut, koranbernas.id mencicipi kopi tubruk plus susu dengan camilan pizza dan kentang goreng.

Menikmati perjalanan dengan hawa dingin AC bus adalah sensasi tersendiri. Sehingga kopi susu panas dipadu dengan cemilan menjadi teman perjalanan dalam menikmati perjalanan wisata Coffee on The Bus.

Ada sensasi tersendiri ketika memasuki terowongan underpass bandara YIA sepanjang 1,3 km,  terpanjang di Indonesia. Ada gambar tarian Dolalak dan Kuda Lumping, dua kesenian khas Kabupaten Purworejo dan Kulonprogo, tertempel di beberapa bagia dinding underpass.

Keluar dari underpass, bus melewati proyek pembangunan rel kereta api jalur Stasiun Tugu Yogyakarta menuju YIA. Setiba di YIA, bus berhenti sekitar 15 menit untuk memberi kesempatan penumpang berswa-foto. Rombongan kemudian menuju masjid di kompleks YIA untuk ibadah sholat magrib.

Arum Tri Setyaningtyas dari Sekar Gading Tour and Travel sebagai mitra dari PO Sumber Alam mengatakan, pihaknya sudah siap melayani keinginan warga yang hendak menikmati sensasi Coffe on The Bus.

"Wisatawan diajak melakukan perjalanan dari Kutoarjo, Purworejo menuju YIA melewati underpass sepanjang 1,3 km dan finish di YIA untuk selfie selama 15 menit. Kemudian setelah itu kembali menuju Kutoarjo," tutur Arum.

Menikmati paket Coffe on The Bus ini hanya bertarif Rp 75.000, sudah termasuk kopi dan snack. Bus juga di lengkapi peangkat audio visual sehingga penumpang bisa bernyanyi atau pun mendengarkan musik.

"Saat ini paket dibuka untuk weekend, namun ke depanya untuk setiap hari," jelas Arum.

Arum yang juga sebagai Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) berharap Coffee On the Bus bisa membangkitkan pariwisata Purworejo. (eru)