Pandemi Covid-19 Mengubah Wisata Massal Jadi Wisata Personal

Pandemi Covid-19 Mengubah Wisata Massal Jadi Wisata Personal

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, mau tidak mau, siap tidak siap, mengharuskan adanya perubahan tatanan baru di tengah masyarakat. Yang sangat mendasar adalah perubahan tatanan nilai budaya masyarakat.

Perubahan nilai budaya ini tentunya juga berpengaruh pada perilaku masyarakat, baik dalam perilaku sosial maupun perilaku masyarakat, dalam memenuhi kebutuhan tersiernya.

"Wisata merupakan salah satu kebutuhan masyarakat untuk menstimulasi kesehatan jiwa dan raga, bahkan sudah ada kelompok masyarakat yang menilai wisata merupakan kebutuhan primer bagi mereka," kata Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Kamis (4/6/2020).

Menurut Sudarningsih, begitu kuat peran budaya dalam menggeser keberadaan wisata dari kebutuhan tersier menjadi kebutuhan primer. Demikian juga wisata pada era pasca pandemi Covid-19.

"Akan ada standar baru yang menjadi perilaku orang dalam berwisata. Bentuk-bentuk aktivitas yang rentan dalam masa pandemi Covid-19 akan cenderung masih dihindari. Dan dalam demand pariwisata saya kira akan berlaku juga," tutur Sudarningsih.

Masyarakat, lanjutnya, akan masih cenderung menerapkan social distancing dalam perilakunya, yang dalam demand pariwisata dapat diartikan pasar wisata pasca pandemi Covid-19 akan bergeser dari kecenderungan wisata massal menjadi wisata personal, couple, honeymooner, atau juga wisata keluarga dengan memperhatikan clean, health, dan safety (CHS)," paparnya.

Dengan demikian pariwisata sebagai supplyer agar dapat survive haruslah mengikuti perubahan selera demand dari market yang ada.

Dia juga mengatakan, Desa Wisata yang pada waktu sebelum pandemi Covid-19 diuntungkan dengan pola mass tourism, harus berinovasi untuk siap bersaing di pasar pasca pandemi.

"Saya menilai, pasca pandemi Covid-19 ini pasarnya sangat besar. Dan yang akan bergerak akan dimulai dari pasar lokal dan regional," tambah Sudarningsih.

Untuk menyiapkan pariwisata pasca pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata Sleman sudah melakukan penguatan sinergitas dengan pelaku Desa Wisata dan pelaku pariwisata lainnya untuk berbenah dan mempersiapkan diri dalam menyambut perubahan ini. Antara lain penyiapan sarana prasarana yang sesuai protokol pencegahan penyebaran Covid-19 yang secara prinsip harus aman bagi wisatawan, aman bagi operator pariwisatanya, dan juga aman bagi lingkungannya.

Dikatakan pula bahwa penguatan PHBS pada destinasi wisata juga perlu dilakukan. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah penguatan SDM pelaku wisata, serta pengemasan atraksi.

"Kami optimis pasca pandemi Covid-19 pergerakan sektor pariwisata akan relatif lebih cepat dari sektor yang lain," pungkas Sudarningsih. (eru)