Lima Desa Terbaik Dievaluasi

Lima Desa Terbaik Dievaluasi

KORANBERNAS.ID -- Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) mengevaluasi Pengarusutamaan Gender (PUG) di lima desa. Evaluasi berlangsung tiga hari, Selasa-Kamis, (12-14/11/2019).

Kepala DP3AP2KB Kabupaten Sleman, Mafilindati Nuraini, mengatakan lima desa yang dievaluasi yaitu Condongcatur (Depok), Merdikorejo (Tempel), Wedomartani (Ngemplak), Sardonoharjo (Ngaglik) dan Wukirsari (Cangkringan).

“Setiap kecamatan di Kabupaten Sleman mengajukan dua desa kemudian dipilih lima desa terbaik untuk kami lakukan evaluasi,” kata Linda.

Menurut dia, PUG merupakan suatu strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Evaluasi ini dilaksanakan untuk melihat pelaksanaan PUG di tingkat desa serta mewujudkan misi kelima Kabupaten Sleman meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang proporsional.

“Pada tahun 2018 Kabupaten Sleman meraih penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Mentor. Prestasi Mentor ini harus dapat dipertanggungjawabkan melalui pelaksanaan PUG sampai tingkat desa,” jelas Linda.

Kabid Pemberdayaan Perempuan DP3AP2KB Kabupaten SLeman, Kumala Retno, menjelaskan indikator yang dipakai untuk mengukur pelaksanaan PUG adalah Akses, Partisipasi, Kontrol dan Manfaat (APKM) masyarakat laki-laki dan perempuan secara adil dalam pembangunan.

Ada tujuh prasyarat PUG yang harus dipenuhi suatu daerah, yaitu komitmen, kebijakan, kelembagaan, sarana prasarana, anggaran, SDM, alat analisis, data pilah gender dan partisipasi masyarakat.

Mala menjelaskan afirmasi pelaksanaan PUG harus memperhatikan kelompok rentan sesuai tugas pokok dan fungsi perangkat daerah.

“Kelompok rentan antara lain balita, anak, perempuan hamil, melahirkan dan menyusui, lansia, disabilitas, perempuan korban kekerasan, perempuan kepala keluarga, situasi bencana dan keluarga miskin,” jelas Mala. (sol)