Kustini Ingatkan Pemilihan Lurah Tak Boleh Ada Politik Uang

Kustini Ingatkan Pemilihan Lurah Tak Boleh Ada Politik Uang

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Pemilihan lurah (Pilurah) di Kabupaten Sleman akan diselenggarakan pada 31 Oktober 2021 mendatang. Terkait hal ini Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengingatkan agar penyelenggaraan pesta demokrasi tingkat Kalurahan itu bebas dari penularan Covid-19 dan tidak ada politik uang.

Kustini menuturkan pelaksanaan Pilurah sebelumnya tertunda akibat sejumlah pembatasan aktifitas di masa pandemi Covid-19. Namun, seiring dengan penurunan level PPKM di Sleman pada level 2, membuat hajatan demokrasi tersebut dapat kembali dilaksanakan.

"Kita bersyukur sudah dibolehkan, karena Pilurah itu sudah ditunda lama sekali. Yang merasakan dampaknya terutama para calon lurah," ungkap Kustini, Jumat (29/10/2021).

Meskipun sudah diperbolehkan, Kustini tetap meminta pelaksanaan Pillurah diselenggarakan dengan hati-hati. Pasalnya, setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam jumlah banyak bisa berpotensi menyebabkan penularan virus Covid-19.

"Yang harus diperhatikan bagaimana jangan sampai ada penularan. Karena mau tidak mau pasti ada keramaian. Dan itu yang harus diperhatikan baik oleh penyelenggara, petugas maupun satgas di wilayah masing-masing," jelas Kustini.

Kustini berharap pesta demokrasi tingkat Kalurahan tersebut dapat berjalan sehat. Pihak penyelenggara harus membuat rencana dan skenario mitigasi yang aman dan tidak menimbulkan kerumunan.

"Yang pasti semua sudah disiapkan prokesnya. Tinggal kita semua saling jaga. Agar semua masyarakat yang terlibat tetap sehat," terang Kustini.

Selain mencermati resiko penularan, Bupati perempuan pertama di Sleman itu mengingatkan para calon lurah agar tidak bermain politik uang. Kustini juga mengingatkan masyarakat agar tidak tergoda dengan tawaran oknum-oknum yang memberikan uang untuk memilih calon tertentu.

"Ini (Pilurah) bukan hanya bicara soal siapa calonnya. Tapi program apa yang akan dilakukan untuk memajukan wilayahnya. Saya rasa masyarakat Sleman sudah cermat dan cerdas dalam menentukan hal itu. Dan tidak tergoda (uang)," tambah Kustini. (*)