Konsep Total Diplomacy Memperkuat Peran Indonesia di Kancah Global

Sukamta menekankan pentingnya optimalisasi diplomasi soft power dalam berbagai bidang pembangunan.

Konsep Total Diplomacy Memperkuat Peran Indonesia di Kancah Global
Foto bersama usai diskusi "Diplomasi Parlemen: Menjembatani Kepentingan Nasional dan Memperkuat Peran Indonesia di Kancah Global" di UMY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kompleksitas permasalahan global yang kian meningkat seperti ketidakstabilan ekonomi, agresi militer, dan perubahan iklim, mendorong perlunya penguatan peran Indonesia dalam diplomasi global.

Konsep total diplomacy yang menggabungkan diplomasi parlemen dan soft diplomacy menjadi solusi yang dibahas dalam kunjungan DPR RI ke Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Diskusi bertajuk Diplomasi Parlemen: Menjembatani Kepentingan Nasional dan Memperkuat Peran Indonesia di Kancah Global ini bertujuan untuk bertukar pikiran dengan civitas academica UMY terkait konsep total diplomacy.

Sukamta Ph D selaku anggota Komisi I DPR RI dan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menekankan peran penting perguruan tinggi dalam soft diplomacy.

"Perguruan tinggi seperti UMY dengan banyak mahasiswa internasional berposisi strategis untuk mengenalkan Indonesia kepada dunia. Interaksi global di bidang pendidikan, pertukaran budaya dan penelitian yang digagas dosen dan mahasiswa dapat memperkuat soft diplomacy Indonesia," ujarnya, Kamis (1/2/2024).

ARTIKEL LAINNYA: Ironi Remaja di Kota Pendidikan, Banyak yang Gagal Kuliah Karena Biaya

Diplomasi parlemen melalui BKSAP menjadi respons atas dinamika global dan mendukung upaya pemerintah dalam politik luar negeri. BKSAP bertindak sebagai titik vokal diplomasi parlemen, setara dengan komisi lain di DPR RI.

"Tugas BKSAP meliputi diplomasi bilateral, regional dan internasional. Indonesia aktif di forum internasional dan forum diplomasi terkait isu strategis seperti perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan," jelas Sukamta.

Menurut dia, kiprah Indonesia dalam diplomasi parlemen diakui dengan ditunjuknya sebagai tuan rumah The First Global Parliamentary Meeting on Achieving the SDGs tahun 2021. Indonesia berhasil menggalang dukungan parlemen global untuk percepatan SDGs.

Sukamta menekankan pentingnya optimalisasi diplomasi soft power dalam berbagai bidang pembangunan.

"Total diplomacy dengan menggabungkan diplomasi parlemen dan soft power, memungkinkan Indonesia melakukan upaya diplomasi dengan instrumen yang lebih fleksibel, termasuk melalui pendidikan dan budaya," jelasnya. (*)