Pertamina Foundation Dorong Mahasiswa Jadi Pahlawan untuk Masyarakat

Mahasiswa akan menjadi bagian dari bonus demografi yang punya peran kunci mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Pertamina Foundation Dorong Mahasiswa Jadi Pahlawan untuk Masyarakat
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari, memberikan pembekalan bagi mahasiswa di Grha Sabha Pramana UGM. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November, Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari, memberikan pembekalan sekaligus mendorong para mahasiswa menjadi pahlawan untuk masyarakat.

Pembekalan terkait dengan perencanaan masa depan dan kepemimpinan itu diikuti 100 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) saat berlangsung Festival Karakter 2024 Eksplorasi Karakter Bangsa Gerbang Cakrawala Nusantara yang diselenggarakan Subdirektorat Pengembangan Karakter Direktorat Kemahasiswaan UGM di Grha Sabha Pramana.

“Kalian para mahasiswa akan menjadi bagian dari bonus demografi yang punya peran kunci mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Saya mengingatkan, jangan sampai kalian tidak punya perencanaan ke depan,” ujarnya Senin (10/11/2024).

Menurut Agus Mashud, salah satu kerangka yang bisa diterapkan adalah IDEAL (Identity, Dream, Enterprise, Achievement, and Learning). Kerangka ini bisa membantu menentukan positioning atau value, impian atau target, rencana jangka pendek, menengah dan panjang serta evaluasi diri untuk berkembang menjadi sosok yang unggul.

Agus Mashud S Asngari meninjau stan Festival Karakter 2024 di Grha Sabha Pramana UGM. (istimewa)

Agus menilai penting bagi mahasiswa mengingat pribadi mereka sebagai makhluk sosial yang punya kepedulian dan aksi nyata untuk permasalahan sekitarnya.

“Menjadi sosok berdaya saing dan unggul memang penting, tetapi ingat kemajuan bangsa dinilai dari kemajuan secara komunal bukan individual. Untuk itu, kalian harus tetap ingat martabat kalian sebagai makhluk sosial yang punya kepekaan terhadap permasalahan sekitar, kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan kemudian diimplementasikan lewat inovasi yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat,” kata Agus.

Dia menjelaskan, Pertamina Foundation sebagai perpanjangan CSR PT Pertamina (Persero) memiliki program-program ikonik PFseries yang turut mendukung potensi generasi muda.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), pada periode 2020-2030 diprediksi jumlah penduduk usia produktif Indonesia mencapai 70 persen dari total penduduk. “Para pemuda perlu dipersiapkan dengan matang agar mereka mampu menjadi modal pembangunan nasional guna mewujudkan Indonesia Emas 2045,” katanya.

Inovasi teknologi

Adapun program ikonik itu di antaranya PFsains untuk mengembangkan riset inovasi teknologi dan energi baru terbarukan, PFpreneur untuk mengembangkan wirausaha perempuan.

Kemudian, PFmuda untuk mengembangkan inovasi sosial berbasis kearifan lokal dan PFprestasi untuk mengembangkan mahasiswa menjadi SDM berdaya saing dan berwawasan keberlanjutan melalui beasiswa pendidikan serta green initiative Aksi Sobat Bumi dan Desa Energi Berdikari Sobat Bumi.

Menjawab tantangan net zero emission 2060, lanjut Agus, Pertamina Foundation juga melaksanakan program Hutan Pertamina dan Blue Carbon Initiative melalui pendekatan climate act, community empowerment dan biodiversity act.

“Pertamina Foundation menyediakan wadah bagi berbagai inovasi, ide, keahlian maupun usaha kalian untuk berkembang dan berdampak secara positif bagi masyarakat. Ini selaras dengan visi kami Bersama dalam Kemandirian dan Keberlanjutan,” ujarnya.

Pendampingan UMKM

Saat ini, pihaknya sedang membuka program pendampingan dan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), PFpreneur. Pada program ini, Pertamina mendorong pengembangan kewirausahaan perempuan yang berbasis pengelolaan usaha modern dan berdaya saing.

Pendaftaran dibuka hingga 24 November 2024 di laman resmi pertaminafoundation.org. Program tersebut khusus diperuntukkan bagi wirausaha perempuan di seluruh Indonesia.

Adapun syaratnya, perempuan dengan usia minimal 18 tahun, usaha yang dimiliki telah berjalan minimal 6 bulan dan bergerak di bidang kerajinan, fesyen, kuliner dan pertanian. (*)