Dukung Festival Oriental Food China Town, Labamu Ingin UMKM Mendapat Solusi Digital

Dukung Festival Oriental Food China Town, Labamu Ingin UMKM Mendapat Solusi Digital
Pembukaan Festival Oriental Food China Town di Sleman City Hall, Jumat (2/2/2024). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN—Ratusan pelaku UMKM ikut meramaikan gelaran Festival Oriental Food China Town, yang berlangsung di Sleman City Hall, 2-18 Februari 2024. Menarik, karena sepanjang acara ini, seluruh UMKM yang terlibat sudah memanfaatkan layanan digital, yakni Labamu.

Labamu, merupakan aplikasi digital inovatif yang dirancang untuk membantu mengefektifkan proses penjualan dan penerimaan pembayaran bagi UMKM.

“Kami ikut mendukung kegiatan ini, sekaligus ingin mengenalkan dan mengedukasi para pelaku UMKM agar mereka benar-benar mendapatkan solusi bisnis dari aplikasi digital Labamu,” kata Direktur Labamu, Arnold Sebastian Egg, di sela-sela pembukaan festival tersebut, Jumat (2/2/2024).

Arnold mengungkapkan, pelaku UMKM sangat membutuhkan solusi digital untuk mendukung perkembangan bisnis mereka. Digitalisasi, akan membawa bisnis UMKM makin efisien, dan mampu menjangkau pasar dengan lebih meluas. 

“Sayangnya, masih banyak pelaku UMKM yang selama ini mengaku mendapatkan beban dari penggunaan aplikasi digital. Terutama pada munculnya biaya-biaya transaksi serta terganggunya cash flow karena tertundanya uang hasil penjualan. Melihat kendala ini, kami menciptakan Labamu yang meniadakan biaya serta memastikan pelaku UMKM menerima pembayaran tanpa penundaan,” kata Arnold.

Keterlibatan pada Festival Oriental Food China Town, sekaligus juga menjadi ajang untuk terus menyerap kebutuhan UMKM. Dengan demikian, ke depan aplikasi ini dapat terus dikembangkan, agar memberikan pengalaman digital yang sesuai keinginan UMKM.

Tujuan kami adalah memberdayakan komunitas lokal dengan membantu pertumbuhan bisnis mereka melalui aplikasi kami. Dengan terlibat dalam acara ini, kami dapat mengamati secara langsung bagaimana solusi kami memberi manfaat bagi pengguna dan mengumpulkan insight untuk meningkatkan Labamu agar memberikan dampak yang lebih besar,” kata Arnold.

Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman, Dra Tina Hastani MM menyambut baik kerjasama antara komunitas Tionghoa dan Labamu dalam kegiatan festival ini. Ia berharap, edukasi dan pengenalan aplikasi digital, akan semakin mendorong pelaku UMKM untuk berkembang dan naik kelas.

Direktur Labamu Arnold Sebastian Egg. (istimewa)

Sebab sebagaimana diketahui, pelaku UMKM secara umum masih lemah dalam hal manajemen keuangan dan pemasaran. Selain itu, mereka juga punya keterbatasan dalam permodalan, sehingga cash flow menjadi hal yang sangat penting.

“Saya pribadi senang, bahwa Labamu bukan hanya mengajari UMKM kita ke ranah digital, melainkan juga menyiapkan berbagai fitur yang ramah dengan kondisi UMKM. Semoga sinergi ini benar-benar dapat mendorong UMKM kita berkembang lebih cepat,” lanjut Tina sembari menyebut jumlah UMKM di Sleman yang mencapai 109 ribu pelaku.

D. Nanang Purwanto, pemilik UMKM dan pengguna Labamu, membagikan pengalamannya dalam menggunakan aplikasi Labamu.

Aplikasi ini telah mengubah cara kami mengelola keuangan, terutama saat menghadapi ratusan pembeli. Aplikasi ini tidak hanya bisa mencatat transaksi, tetapi juga stok barang, keuntungan, bahkan ada fitur penawaran dan penagihan print struk. Selain itu, juga terdapat fitur karyawan jika kita menjadi member premium,” ungkap Nanang, pemilik Kedai Berkatea.

Keterlibatan Labamu dalam festival kuliner ini diharapkan menjadi sebuah contoh untuk memperlihatkan potensi perangkat digital bagi kemajuan UMKM, mendorong daya saing dan inovasi di Yogyakarta dan sekitarnya.

Senada dengan Arnold, Putri Rusli, Head of Brand and Partnership PT Laba Kita Bersama mengatakan, pihaknya akan terus menyuguhkan inovasi dan teknologi, serta program-program untuk membantu perkembangan UMKM di Indonesia.

Salah satunya pada acara tahunan ini, di mana khususnya Yogyakarta dikenal dengan pasar kuliner yang terus berkembang serta semangat komunitas UMKM yang kental, merupakan peluang bagus bagi usaha lokal untuk memanfaatkan perangkat digital, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan kehadiran pangsa pasar mereka,” kata Putri.

Lebih lanjut Putri menjelaskan, Labamu bertujuan untuk memfasilitasi akses permodalan bagi UMKM melalui kerja sama dengan berbagai lembaga keuangan, yang mencerminkan etos Labamu, yaitu “Tumbuh Bersama Labamu.”

Aplikasi Labamu dirancang untuk memberi kemudahan, memungkinkan UMKM mengelola penjualan, invoice, pembayaran QRIS secara efisien, bahkan menawarkan e-wallet untuk kenyamanan bertransaksi, serta fitur pengelolaan bahan baku untuk pengusaha kuliner.

Pada Festival Oriental Food China Town tahun ini, Labamu memperkenalkan fitur-fitur penting terkait F&B seperti sistem POS (kasir) dan QRIS, serta sekilas tentang “sistem order manajemen” yang akan segera diluncurkan pada Maret 2024 mendatang.

Ia mengatakan, isu yang mampu menarik perhatian pelaku UMKM karena dengan menggunakan sistem tersebut tidak hanya memudahkan pembeli saat memesan menu, tetapi juga memudahkan si penjual dalam mencatat pemesanan secara cepat dan praktis.

“Sistem order manajemen” ini dirancang untuk memudahkan proses penjualan dan penerimaan pembayaran bagi UMKM. Adapun kelebihannya yaitu penjual akan memiliki kemampuan untuk menyebarkan tautan website usaha mereka yang berisi daftar menu, mengelola, serta menerima pembayaran. Sedangkan pembeli akan dengan mudah melihat daftar menu yang tersedia sehingga bisa membuat pemesanan secara online. (*)