Bahlil Sebut Golkar dan Muhammadiyah Punya Keterikatan Sejarah yang Panjang

Bahlil menyatakan dirinya sebagai bagian dari keluarga besar ormas Islam yang lahir tahun 1912 itu.

Bahlil Sebut Golkar dan Muhammadiyah Punya Keterikatan Sejarah yang Panjang
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menghadiri ground breaking pembangunan gedung Kampus Terpadu Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah di Bantul, Minggu (18/5/2025). (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL --  Satu rangkaian dengan kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar DIY, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, Minggu (18/5/2025) pagi, menghadiri ground breaking pembangunan Gedung Asrama D Gedung Math'am dan Rumah Pamong di komplek Kampus Terpadu Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah di Bantul.

Tak hanya itu, Bahlil juga sempat silaturahmi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Keraton Yogyakarta.

"Hari ini Golkar bersama PP Muhammadiyah melakukan ground breaking pembangunan asrama putra, di mana ini adalah hasil dari silaturahmi yang kami lakukan pada saat Safari Ramadan bulan puasa kemarin," kata Bahlil Lahadalia.

Gedung baru Madrasah Mu'allimin yang terletak di Sedayu Bantul terwujud berkat diskusi dengan sejawat di kabinet yang berasal dari Muhammadiyah. Bahlil menyatakan dirinya sebagai bagian dari keluarga besar ormas Islam yang lahir tahun 1912 itu.

Hasil silaturahmi

"Di Muhammadiyah ada abang saya Pak Muhajir. Pak Muhajir dan teman-teman seperti Pak Agung ini seperti dari hasil silaturahmi yang kami lakukan pada saat Safari Ramadan pada bulan puasa kemarin, waktu itu dari pengurus sekolah menyampaikan kepada kami kalau berkenan ada pembangunan gedung (yang belum diselesaikan)," ujarnya.

Gayung bersambut, DPP Golkar akhirnya turut memberikan bantuan pembangunan gedung baru di Madrasah Mualimin.

"Dan kami, Golkar langsung menanyakan (berapa kebutuhannya). Kenapa kami lakukan itu? Yang pertama, bagi kami Muhammadiyah dan Golkar ini punya sejarah panjang karena salah satu Sekber yang melahirkan Partai Golkar itu adalah yang di dalamnya berisi kader-kader Muhammadiyah," ucapnya.

Dengan keterikatan sejarah itulah, menurut dia, Golkar pun menilai pendidikan yang menjadi salah satu jalan dakwah Muhammadiyah harus mendapat sokongan serius. Terlebih lagi, Madrasah Mu'allimin dan Mu'allimat Muhammadiyah telah lama menjadi kawah Candradimuka untuk membentuk kader-kader terbaik bangsa.

Gotong royong

"Karena ini berjalan tentang sekolah dalam menyiapkan kader-kader bangsa maka kami dari Golkar berpandangan bahwa penting untuk kita gotong-royong, urun rembug untuk bisa menyelesaikan asrama ini," kata Bahlil.

Tak hanya melakukan ground breaking, Bahlil juga sempat beraudiensi dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X dan juga membuka Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar DIY di Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta. (*)