UMBY Dukung Generasi Muda Desa Kalongan Bantul Melestarikan Wuwung Hias

Generasi muda tidak hanya menjadi pewaris budaya, tapi juga inovator pengembangan bisnis kerajinan lokal.

UMBY Dukung Generasi Muda Desa Kalongan Bantul Melestarikan Wuwung Hias
Pelatihan pembuatan wuwung hias  kepada generasi muda, UMKM dan masyarakat dalam program PkM UMBY. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (FE UMBY) melaksanakan kegiatan bertajuk Transformasi Bisnis: Transfer Knowledge Perajin Wuwung Hias ke Generasi Muda di Pendopo Kalongan  RT 08 Kalurahan Bangunjiwo Kapanewon Kasihan Bantul. Tim PkM diketuai oleh Djaelani Susanto MM dengan anggota  Subarjo MS.

Melalui siaran pers ke redaksi koranbernas.id, Kepala Humas UMBY, Widarta MM, Kamis (3/7/2025), mengatakan kegiatan ini dipandu dua narasumber yaitu Suranto, perajin wuwung hias dan Dr Busthanul Arifin selaku dosen FE UMBY sekaligus praktisi digital marketing.

Acara ini diikuti puluhan peserta terdiri pemuda, pelaku UMKM dan masyarakat sekitar. Antusiasme peserta menunjukkan semangat melestarikan budaya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi masih sangat kuat di Desa Kalongan Bantul.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kampus mendukung pelestarian budaya lokal sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis sociopreneurship,” kata Widarta.

Praktik membuat kerajinan wuwung hias. (istimewa)

Suranto menerangkan proses pembuatan wuwung hias secara langsung kepada para peserta terutama pemuda desa. Kegiatan ini bertujuan mentransfer keterampilan kerajinan yang sudah menjadi bagian dari budaya lokal agar tidak punah dan dapat diwariskan ke generasi berikutnya.

Selanjutnya, Busthanul Arifin memberikan pelatihan mengenai pemasaran digital yang meliputi strategi memasarkan produk melalui media sosial, teknik komen di Google Maps (Gmaps) mengacu pada cara memberikan ulasan, tanggapan atau balasan terhadap ulasan yang diberikan oleh pengguna lain pada suatu tempat atau bisnis yang terdaftar di Google Maps.

Selain itu, juga penggunaan marketplace untuk memperluas jangkauan pasar. Pelatihan ini diharapkan memberikan nilai tambah terhadap produk kerajinan agar mampu bersaing di pasar modern.

“Kegiatan ini menjadi kolaborasi nyata antara dunia akademik dan masyarakat. Kami ingin agar generasi muda tidak hanya menjadi pewaris budaya, tapi juga inovator dalam pengembangan bisnis kerajinan lokal,” ungkap Djaelani Susanto.

Teknologi digital

FE UMBY akan terus mendorong kegiatan serupa di wilayah lainnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan desa berbasis potensi lokal dan teknologi digital.

Agus Purwanto SM selaku Ketua RT sekaligus Ketua Mitra Kegiatan menyampaikan harapannya pelatihan wuwung hias dan digital marketing ini dapat menjadi jembatan bagi generasi muda meraih impian dan tujuan di dunia bisnis yang terus berkembang. Dia menyatakan pentingnya semangat belajar dan berinovasi.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal yang membuka peluang bagi pemuda untuk lebih mandiri dan kreatif dalam mengembangkan potensi lokal. Terima kasih kepada UMBY atas sinergi yang telah terjalin. Semoga ke depan kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” ujarnya. (*)