Dana Keistimewaan Digulirkan untuk Padat Karya

Dana Keistimewaan Digulirkan untuk Padat Karya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Kepala Biro Tata Pemerintahan DIY, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudhanegara, meninjau lokasi kegiatan padat karya  Jogja Istimewa berupa pembuatan corblok di Dusun Kedung Kalurahan Guwosari Kapanewon Pajangan Bantul, Senin (3/4/2023) sore.

Kedatangan menantu Gubernur DIY Sri Sultan HB X ini didampingi Pariradya Pati Kaistimewaan Aris Eko Nugroho serta jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.

Tampak menyambut, Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo, Panewu Pajangan Anjar Arintaka dan jajaran Fokompinkap Pajangan, Lurah Guwosari Masduki Rahmad SIP, Lurah Sendangsari Durori MPdi serta masyarakat yang terlibat dalam kegiatan padat karya.

Kanjeng Yudha selain berjalan kaki sepanjang lokasi proyek padat karya, juga menggelar kegiatan sarasehan. “Padat karya berupa corblok ini merupakan proyek jalan penghubung antara Kalurahan Sendangsari dengan Guwosari,” kata Lurah Masduki.

Adapun panjang jalan yang saat ini dibangun 300 meter. Diharapkan dengan adanya program padat karya dapat memberdayakan pengangguran terbuka di Guwosari serta mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem yang ada di Pajangan.

Selain itu, masyarakat juga mendapatkan manfaat infrastruktur. Sebelumnya  jalan ini berupa jalan setapak (tanah) yang jika hujan turut akan berlumpur sulit dilewati.

Kanjeng Yudha mengatakan Dana Kestimewaan salah satunya digunakan untuk program padat karya sebagaimana Pergub 37/2021. Harapannya dengan pembangunan akses jalan ini akan meningkatkan potensi  ekonomi di masyarakat.

“Dana padat karya  adalah Bantuan Keuangan Khusus (BKK) yang bersumber dari Danais. Kegiatan dilaksanakan secara swakelola artinya pekerja adalah masyarakat sekitar sehingga mengurangi angka pengangguran,” katanya.

Untuk DIY, saat ini Danais untuk pada karya telah menyasar di 230 kalurahan. Jumlahnya akan terus ditambah  pada masa  depan hingga 392 kalurahan di DIY bisa tersentuh program tersebut.

Sedangkan Aris mengatakan Dana Keistimewaan yang disalurkan melalui BKK ada 117 titik dengan masing-masing titik dianggarkan Rp 175 juta dan dilaksanakan oleh desa atau kalurahan. Dana itu masuk APBKal masing-masing kalurahan. Sementara yang melalui Disnaker DIY ada 113 titik lokasi dengan masing-masing titik dianggarkan Rp 55 juta.

Joko Purnomo dalam kesempatan ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur DIY yang pada tahun 2023 ini Bantul bukan hanya mendapat program padat karya Jogja Istimewa namun secara keseluruhan perhatian kepada Bantul sangat besar.

Disebutkan, jika ditotal  ada Rp 32,6 miliar  Danais yang diberikan kepada Bantul terkait pemberdayaan masyarakat atau kalurahan maupun kegiatan padat karya.

Adapun rincian di antaranya yang mendapat program bidang kesejahteraan ada dua kalurahan dengan masing-masing mendapat Rp 1 miliar. Ada juga bantuan kalurahan mandiri budaya ada lima kalurahan dengan total dana Rp 4,8 miliar.

Lalu, untuk Sembilan kalurahan rintisan mandiri budaya dengan total Rp 4,9 miliar, bantuan untuk tiga kalurahan maritim di  kawasan selatan  Rp 1,6 miliar serta  pengelolaan sampah untuk tiga kalurahan Rp 6 miliar dan kalurahan kawasan terpadu Rp 500 juta untuk satu kalurahan.

Dua  kalurahan tertib tata kelola pertanahan Rp 267 juta, bantuan bagi 21 kalurahan yang memiiliki arsitektur Ngayogyakarta dengan anggaran Rp 52 miliar, bantuan omah jaga warga untuk 10 kalurahan dengan total anggaran Rp 500 juta.

“Implementasi dari dana yang digulirkan tadi di antaranya  untuk mengentaskan kemiskinan eksrem di mana ada 23.000 jiwa di Bantul yang masuk kategori ini,” kata Joko. (*)