Baru Sebulan Diperbaiki, Jalan di Klaten Rusak Lagi
KORANBERNAS.ID, KLATEN – Memprihatinkan, itulah yang terjadi pada Jalan Tulung-Daleman-Pasar Cokro Kembang, Klaten. Baru sebulan diperbaiki, ruas jalan dengan panjang sekitar dua kilometer itu sudah rusak lagi. Warga mengklaim kerusakan jalan tersebut akibat dilalui angkutan galian golongan C.
Meski di perempatan Tulung sudah dipasang rambu larangan melintas bagi angkutan galian golongan C, namun kenyataannya angkutan galian golongan C dari arah Jatinom dengan leluasa melintas di jalan milik kabupaten itu tanpa ada tindakan tegas dari pihak terkait.
Tentu saja lalu lintas angkutan galian golongan C itu disesalkan banyak pihak. Apalagi truk-truk itu jalan beriringan dari pagi, siang, sore bahkan malam hari. Dapat dibayangkan betapa hancurnya jalan yang dilalui. Anggaran yang dialokasikan untuk memperbaiki jalan tersebut juga tidak sedikit meski akhirnya sia-sia karena jalan tidak bertahan lama.
"Sia-sia saja jalan ini diperbaiki kalau yang diperbaiki hanya yang berlubang saja. Kalau cuma ditambal seperti ini, namanya buang-buang anggaran saja. Coba dihitung sudah berapa kali ditambal, tetap saja bertahan hanya beberapa hari saja. Beda kalau jalan ini di cor beton, pasti awet," kata Dewi, warga Desa Daleman, Tulung, Senin (3/4/2023).
Ditemui di depan rumahnya, Dewi menceritakan setiap hari banyak sekali truk muatan pasir maupun batu yang lewat. Truk-truk itu penuh muatan yang dimungkinkan melebihi kapasitas.
Sayangnya, kata dia, truk-truk itu tidak pernah ditindak. Padahal jalan Tulung-Daleman-Pasar Cokro Kembang merupakan larangan bagi angkutan galian golongan C.
"Di sana di perempatan Tulung sudah dipasang rambu larangan, tapi kok nekat lewat. Jumlahnya juga banyak sekali dan jalannya beriringan. Terang saja jalanan cepat rusak dan mengganggu lalu lintas," ujarnya.
Senada dikemukakan Agus, warga Daleman lainnya. Menurut dia, kunci itu semuanya ada di Dinas Perhubungan maupun pihak terkait.
"Perhubungan berani menindak tegas truk-truk itu apa tidak. Rambu larangan sudah mereka pasang. Kalau tidak berani atau dibiarkan begitu saja, yakinlah jalanan tidak akan awet karena yang lewat sini tidak hanya truk pasir dan batu, tapi juga truk-truk muatan aqua," jelas warga yang rutin mengkritisi kondisi jalan Tulung-Daleman-Pasar Cokro Kembang.
Sumber di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Kabupaten Klaten menyatakan benar sebulan lalu jalan Tulung-Daleman-Pasar Cokro Kembang sudah diperbaiki. Namun perbaikan dilakukan dengan mengaspal jalan yang berlubang saja.
Perbaikan jalan tersebut tidak sebanding dengan lalu lintas truk muatan galian golongan C yang melintas.
"Kami sudah memperbaiki jalan yang rusak agar arus lalu lintas bisa lancar. Tapi kalau truk-truk yang lewat itu bukan wewenang kami," kata sumber tersebut. (*)