Kisah Ani Widayani, 16 Tahun Jadi Lurah Kini Sukses Meraup Suara Terbanyak DPRD Bantul

Alhamdulillah dengan saya masuk sebagai wakil rakyat, akan semakin luas jangkauan pengabdian saya.

Kisah Ani Widayani, 16 Tahun Jadi Lurah Kini Sukses Meraup Suara Terbanyak DPRD Bantul
Ani Widayani MIP. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- "Perempuan jangan takut terjun ke dalam politik. Sebab perempuan itu memiliki potensi, memiliki kapasitas dan kapabilitas tidak kalah dari kaum laki-laki," kata Ani Widayani MIP, politisi PDI Perjuangan Kabupaten Bantul saat ditemui koranbernas.id di kediamannya, Senin (25/3/2024).

Itu dibuktikan oleh Ani yang sebelumnya sukses menjadi Lurah selama 16 tahun atau dua periode dan purna pada November 2022. Setelahnya, perempuan kelahiran 57 tahun tersebut langsung cak cek mempersiapkan segala segala sesuatunya untuk maju Pencalegan Pemilu 14 Februari 2024.

"Sekitar 14 bulan saya mempersiapkan diri. Saya selalu terjun ke masyarakat untuk mendengarkan apa yang menjadi keinginan mereka, keluh kesah dan aspirasinya. Ada seribu lebih titik yang saya datangi tanpa mengenal waktu, siang dan malam, pagi ataupun sore,” kata Ani.

Baginya, suara rakyat ini penting didengarkan dan diperjuangkan. “Seandainya Allah SWT memberikan saya  amanah melalui masyarakat yang mencoblos saya. Bahkan belum menjabat pun saya sudah terjun untuk membantu dalam pengurusan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang memang dibutuhkan masyarakat," tambahnya.

Apa yang menjadi semangat ibu dua anak ini pun membuahkan hasil. Dia meraup lebih dari 9.000 suara untuk Daerah Pemihan (Dapil) IV Bantul meliputi Kapanewon Bambanglipuro, Pundong, Jetis dan Kretek, menunggu dilantik sebagai anggota DPRD Bantul periode 2024-2029.

Ani Widayani saat terjun ke masyarakat. (istimewa)

Dengan perolehan suara tersebut Ani merupakan politisi perempuan dengan pemilih terbanyak di Kabupaten Bantul. Dan menjadi lima besar untuk seluruh caleg tahun 2024 yang berjumlah 552 orang.

"Alhamdulillah dengan saya masuk sebagai wakil rakyat, akan semakin luas jangkauan pengabdian saya. Dulu sebagai lurah hanya terbatas Sumbermulyo. Sekarang saya ingin memberi manfaat dan mengabdikan diri di Dapil saya dan secara luas Kabupaten Bantul. Semangat pengabdian inilah yang mendorong saja maju dalam pencalegan," kata alumni S1 dan Magister di STPMD "APMD" Yogyakarta tersebut.

Ini juga selaras dengan ilmu yang diperoleh selama kuliah yakni Ilmu Pemerintahan. Tentu, kesuksesan dalam jabatan politik tidak semata karena kiprah dirinya yang riil dan berbuat nyata namun juga banyak faktor yang mendukung.

Di antaranya, dukungan penuh dari keluarga termasuk anak-anak yang kini sudah mentas semuanya, dukungan masyarakat serta tim sukses dan relawan yang solid, kuat dan berlapis hingga tingkat RT. "Tanpa dukungan mereka tentu saya tidak akan bisa sampai di titik ini," kata Ani.

ARTIKEL LAINNYA: Tidak Ada Pilgub di Yogyakarta, Ini Sikap Bawaslu DIY

Dengan pengalaman perjalanan panjang dan tidak instan yang sudah dilalui, Ani memberikan pesan kepada perempuan di mana pun untuk tidak ragu-ragu berjuang meraih apa yang diimpikan. Termasuk bagaimana perempuan tidak takut berkompetisi dan terjun ke dunia politik.

Yang harus dipersiapkan, kata dia, adalah mental yang kuat, jiwa petarung, kiprah dan bukti nyata memberikan manfaat bagi masyarakat serta tidak lupa membentuk tim sukses dan  relawan yang kuat, solid hingga berlapis.

Kerja dari tim sukses dan relawan ini sangat besar dampaknya bagi suksesnya Ani baik menjadi lurah ataupun menjadi anggota dewan.

"Percayalah ketika segala persiapan kita lakukan, maka uang bukan nomor pertama. Tapi buktikan bahwa kita itu memberikan manfaata secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, dalam sosial bermasyarakat," katanya. (*)