Kiai Duri Ashari Ngaji Bersama Anak-anak SD

Kiai Duri Ashari Ngaji Bersama Anak-anak SD

KORANBERNAS.ID -- Kiai H Duri Ashari, kiai sepuh yang terkenal lucu serta humoris,  Rabu (6/11/2019), mengisi pengajian dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW di SD Negeri Legetan Kecamatan Bener Purworejo Jawa Tengah.

Kiai asal Semarang yang selalu membuat jamaah terpingkal-pingkal itu, dalam tausiyahnya mengingatkan agar senantiasa menumbuhkan dan merawat rasa sayang terhadap Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, dia juga berpesan agar menjalani kehidupan sesuai tuntunan Kitab Suci Al Quran.

Kepala SD Legetan, Supriyatno, kepada koranbernas.id   mengatakan Maulud Nabi Muhammad SAW di SD  Legetan diadakan setiap tahun. Tradisi itu dimulai sejak tahun 2009.

Tujuannya supaya anak-anak sayang dengan Kanjeng Nabi. “Kalau desa atau masjid setempat tidak mengadakan Maulud Nabi, kami khawatir anak-anak akan jauh dari Nabi,” kata dia.

Maulud juga dimaksudkan untuk peningkatan iman dan takwa. “Ini sesuai Permendiknas No 20 Tahun 2018 tentang Pembentukan Karakter Anak," terang Mbah Pri, sapaan akrabnya.

Menurut dia,  penguatan pendidikan karakter ini cocok dengan peringatan hari besar Islam termasuk Maulud Nabi Muhammad SAW.

Di sekolah ini, siswa-siswi mulai dari kelas 1 sampai 6 mengenakan pakaian muslim.

Setiap pagi  usai menyanyikan lagu Indonesia Raya,  dilanjutkan membaca asmaul husna.

Setiap selesai kegiatan belajar ditutup dengan shalawat Nariyah. "Maulud Nabi merupakan acara  puncak," papar dia.

Untuk menyelenggarakan kegiatan itu pihaknya memperoleh dukungan dari paguyuban wali murid dan masyarakat sekitar.

Wali murid setiap bulan mengadakan mujahadah sekaligus merundingkan kemajuan anak-anak. Kepala desa juga turut mendukung acara Maulud Nabi.

Maulud Nabi Muhammad di sekolah itu dihadiri 2.000 orang. Adapun temanya peningkatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah dan masyarakat.

“Kami tampilkan hiburan Rebana SD Legetan “Hikmatul Nada” ekstra kurikuler sekolah," kata pemilik grup musik dangdut Amarta 83 ini.

Menurut Supriyatno, melalui pembiasaan kegiatan Islami maka anak-anak semakin cinta dengan agamanya.

"Pengalaman saya waktu kecil dulu selalu mengadakan peringatan keagamaan seperti itu. Pada saat dewasa ada niat melakukannya," terang Kepala SD Legetan yang sudah menjabat sebelas tahun itu.

Kepala Desa Legetan, Fauzi, menambahkan kegiatan tersebut setiap tahun selalu diadakan di sekolah ini. Pihak sekolah juga mengundang muspika setempat.

"Saya berharap kegiatan seperti ini rutin berlangsung siapa pun yang menjadi kepala desa maupun kepala sekolah. Karena saya dan Pak Pri tahun depan sudah pensiun," kata kades tiga periode tersebut. (sol)