Ini Cara Kagama Sleman Atasi Kekeringan

Ini Cara Kagama Sleman Atasi Kekeringan

KORANBERNAS.ID--Aparat Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten SLeman yang tergabung dalam Keluarga Gadjah Mada (Kagama) Sleman melakukan aksi KAGAMA Peduli Kekeringan pada hari Senin (21/10/2019). Aksi ikatan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berupa pemberian bantuan air bersih di Dusun Bendo, Desa Gayamharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman.

Pada aksi droping air bersih tersebut Kagama Sleman dipimpin oleh Tri Endah Yitnani. Ia mengatakan total ada sebanyak 36 tangki air bersih yang diberikan kepada warga Dusun Bendo.
Diharapkan dengan adanya aksi ini dapat meringankan beban warga di wilayah tersebut yang tengan mengalami kekurangan air bersih.

“Ini baru pertama kalinya dari Kagama Sleman, dan akan kita teruskan lagi untuk hal-hal yang perlu dibantu,” kata anggota Kagama Sleman sekaligus Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa 36 tangki air bersih tersebut diantaranya berasal dari anggota Kagama Sleman sebanyak 21 tanki, dari alumni Fakultas Hukum UGM tahun 1991 sebanyak 10 tanki dan dari alumni Jurusan Sosiatri Sleman tahun 1981 sebanyak 5 tanki. Disebutkan pula bahwa jumlah anggota KAGAMA Sleman saat ini tercatat ada 462 orang.

“Itu belum semua. Belum meliputi yang baru lulus dan swasta yang agak jauh,” uangkapnya.

Sementara  Brewok, salah seorang warga Desa Gayamharjo sekaligus anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sleman mengatakan warga desa setempat biasa memenuhi kebutuhan air bersih dengan membeli atau mengambil dari desa lain. Ia menyambut baik rencana Pemerintah Kabupaten Sleman yang akan membuat sumur resapan baru di daerah tersebut.

“Nanti juga akan dibuat penampungan-penampungan baru untuk warga,” kata Brewok.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, saat melakukan kegiatan serupa pada tanggal 20 September 2019 memang mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan berupa pompa air serta perangkat pendukung lainnya. Lebih lanjut ia menimbau masyarakat untuk membuat tendon air guna menampung air hujan nanti.

Sehingga diharapkan tidak ada lagi droping air ke wilayah tersebut untuk tahun-tahun berikutnya. Ia menyebutkan Pemerintah Kabupaten Sleman melalui BPBD Sleman telah menyiapkan 300 tangki untuk mengatasi kesulitan air di Kecamatan Prambanan. (yve)