Ki Seno Nugroho Dikenal Suka Menolong
KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pemakaman dalang kondang Ki Seno Nugroho diwarnai hujan tangis, Rabu (4/11/2020) siang. Usai mengiringi sang maestro menuju peristirahatan terakhir dengan gendhing Jawa Ladran Gajah Seno ciptaan Ki Joko Porong para pengrawit dan sindhen grup Wargo Laras yang biasa mengiringi Ki Seno pentas menangis histeris di rumah duka Dusun Gayam Desa Argosari Kecamatan Sedayu Bantul.
Diiringinya pemakaman dengan gendhing tersebut memang wasiat Ki Seno kepada keluarga. Dirinya meminta jika suatu saat berpulang diiringi gendhing yang memang khusus diciptakan untuk dirinya.
Bukan hanya mereka yang bekerja dengan Ki Seno saja yang larut dalam duka, namun juga sang istri Ny Agnes Widiasmoro dan 3 putranya, pihak keluarga dan masyarakat yang memadati rumah duka sejak kabar berpulangnya Ki Seno tersebar ke publik, Selasa (3/11/2020) malam di RS PKU Gamping juga tampak bersedih.
Pelayat juga tampak terus berdatangan hingga selesainya proses pemakaman di Makam Semaki Gedhe Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Tampak di antara berjubelnya pelayat adalah Bupati Bantul non-aktif Drs H Suharsono, para pejabat DPRD Bantul, DPRD DIY, Pemda Bantul, Pemda DIY, para seniman dan penggemar yang tergabung dalam Penggemar Wayang Ki Seno (PWKS).
Ki Seno meninggal pada malam hari di mana seharusnya pentas wayang rutinan diselenggarakan di kediamannya. Wayangan rutin ini diadakan setiap neptu Ki Seno yaitu Selasa Pon.
“Beliau rutin menyelenggarakan pentas di kediaman bertepatan dengan hari neptu-nya. Dalam tradisi Jawa, neptu merupakan total atau besaran nilai yang dihitung dengan menjumlahkan nilai hari dan nilai pasaran,” katanya.
Aalmarhum merupakan sosok yang baik, apa adanya tidak dibuat-buat. “Ki Seno itu baik kepada siapa saja tanpa pandang bulu,” kata Rubiyah. Sikap itu ditunjukkan sejak keluarga tersebut menempati rumah di Gayam dua tahun silam.
Untuk kegiatan kemasyarakatan, Ki Seno juga aktif terlibat. Bahkan di awal tinggal di Gayam, Ki Seno memberikan bantuan mobil kepada warga. Tujuannya untuk kegiatan sosial misalnya jika ada warga sakit dan membutuhkan mobil untuk membawa ke RS. Ki Seno juga sering berbagi dengan tetangga yang membutuhkan, termasuk saat pandemi Covid-19.
Lurah Argosari, Drs Hidayaturrachman, mengatakan Ki Seno merupakan sosok yang baik dan senang berbagi dengan sesama. Juga turut berkiprah untuk membangun Argosari.
“Pernah Ki Seno komunikasi dengan pemerintah desa untuk menggunakan tanah kas bagi pengembangan kuliner tradisional, yang tentu memberi manfaat bagi warga sekitar dan bisa menjadi destinasi wisata. Namun belum terlaksana, beliau sudah berpulang,” katanya.
Ini adalah sebuah kehilangan yang besar bagi masyarakat di Argosari khususnya dan Indonesia secara luas. Ki Sutedjo seorang seniman memberikan kesaksian serupa, Ki Seno sosok yang baik hati dan suka menolong termasuk dengan teman-teman seniman.
“Beliau orang yang sangat baik,” kata Ki Sutedjo bergetar. Dirinya berdoa, Ki Seno mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. (*)