Keraton Agung Sejagad Ditutup, Pengunjung Kecewa

Keraton Agung Sejagad Ditutup, Pengunjung Kecewa

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Ratusan pengunjung mengaku kecewa dengan ditutupnya Keraton Agung Sejagad (KAS) yang bermarkas di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pengunjung tidak lagi bisa masuk ke kompleks “keraton” karena telah dipasang garis polisi di pintu gerbang.


Pemasangan garis polisi dilakukan oleh jajaran Polres Purworejo, Rabu (15/1/2020) pagi. Sedianya garis polisi akan dipasang pada Selasa (14/1/2020) malam setelah penggledahan di KAS, namun urung dilakukan karena terhalang hujan.

Didepan pintu masuk utama “keraton”, polisi telah memasang police line dan memarkir mobil patroli untuk mencegah warga masuk. Garis polisi lainnya menutup akses masuk di sebelah barat dan pintu belakang yang disebut-sebut sebagai Sasono Sri Ratu Indratanaya KAS.

Sebagian besar warga belum mengetahui jika KAS sudah ditutup. Fitri dan Eni, keduanya dari Desa Tlepok Kulon, Kecamatan Grabag, Purworejo, mengaku kecewa tak bisa masuk dan melihat-lihat kompleks Keraton Agung Sejagad. "Saya penasaran dengan KAS, ke sini malah tutup," ungkapnya kecewa.

Pada jam istirahat siang banyak ASN (Aparatur Sipil Negara, red) yang menyempatkan diri datang. Seperti, Bety Indah, seorang Guru SMP N di Bayan Purworejo yang datang bersama teman seprofesinya, mengaku baru pertama kali datang ke KAS. "Saya penasaran karena banyak diberitakan, dan saya ingin membuktikannya sendiri, malah ditutup," ujarnya.

 

Pengunjung lainnya, Susilowati,  ASN dari Kutoarjo yang datang dengan suaminya. "Saya penasaran ingin melihat secara dekat KAS," ujarnya.
 

Namun Bety dan juga warga lainya bisa terobati rasa kecewanya dengan ramainya pasar tiban yang berlokasi di jalan menuju pintu gerbang KAS.

Puji Yahya, salah seorang pedagang warga asli Pogung yang berjualan bakso dan es campur, meraup keuntungan dua kali lipat dari biasanya. "Bakso khas KAS lima ribu, es campur khas KAS dua ribu," ucapnya saat mempromosikan daganganya.

Menurut Puji ramainya pedagang karena dirinya yang menginformasikan lewat WA Grup pedagang. (eru)