Ini Pesan Gus Hilmy untuk Dokter dan Tenaga Medis

Ini Pesan Gus Hilmy untuk Dokter dan Tenaga Medis

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Bicara kesehatan tidak selalu terkait fisik. Kesehatan batin atau jiwa pun perlu diperhatikan. Apalagi pada masa pandemi saat ini, imunitas tubuh menjadi faktor utama seseorang dapat bertahan dari virus Corona. Hal ini sesuai dengan adagium di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

“Memperkuat sistem imun tubuh dapat diawali dari dalam, yaitu kesehatan batin atau jiwa. Kesehatan juga tidak selalu terkait pengobatan, tetapi ada kampanye atau literasi kesehatan agar masyarakat menjaga diri dan lingkungannya untuk tetap sehat. Oleh sebab itu, kampanye tidak boleh berhenti dan harus diupayakan dengan berbagai cara,” kata Hilmy Muhammad, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Sehubungan dengan dilaksanakannya Rapat Kerja (Raker) Pengurus Wilayah Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (PW LKNU) DIY di Aula Gedung DPD RI DIY, Minggu (27/12/2020), dia menyampaikan saat ini banyak tenaga medis sebagai garda terdepan penanganan Covid-19 justru terinfeksi.

“Hal ini menjadi keprihatinan bersama. Akan tetapi, di sisi lain masyarakat juga mengeluh penanganan pasien Covid-19 belum maksimal,” ungkap Gus Hilmy, sapaan akrabnya.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Krapyak ini berpesan, dalam menangani pasien, dokter dan tenaga medis perlu memotivasi pasien agar semangat dan bersabar atas penyakit yang diderita sehingga pasien bersemangat sembuh.

“Betul, risiko ada di mana-mana, tetapi tidak bisa seorang tenaga medis membiarkan pasien dengan alasan belum ada vaksinnya. Tenaga medis yang menemui pasien dan memberikan motivasi agar semangat untuk sembuh, juga merupakan salah satu sarana upaya penyembuhan. Jangan malah ditelantarkan karena adanya risiko. Kepada siapa kita berharap kalau bukan tenaga medis?” kata Wakil Rois Syuriah PWNU DIY ini.

Raker ini juga menjadi bagian dari rangkaian reses Gus Hilmy sebagai anggota Komite III DPD RI dari DIY bekerja sama dengan PW LKNU DIY. Selama setahun menjabat, Gus Hilmy telah melakukan reses sebanyak 111 kali, yaitu di lingkungan kelembagaan NU tingkat wilayah dan cabang sebanyak 11 kali, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU sebanyak 78 kali, institusi pemerintah sebanyak 16 kali, serta asosiasi dan lembaga kemasyarakatan lain sebanyak 6 kali.

Ketua PW LKNU DIY Ahmad Ali Mahfudh memberikan apresiasi diberi kesempatan menggelar raker di kantor DPD RI dan meminta doa serta dukungan agar dapat bekerja dengan baik.

Perwakilan PWNU DIY Fahmi Akbar Idries menyatakan kepengurusan LKNU DIY merupakan pengganti dari pengurus sebelumnya dan masa khidmatnya hanya sekitar satu tahun.

Lembaga kesehatan di bawah NU ini memiliki posisi yang strategis karena menjadi amanat Konferwil PWNU DIY di Gunungkidul pada 2016.

“Pada masa yang pendek ini, penyusunan program tidak perlu banyak-banyak. Yang terpenting adalah bagaimana program tersebut dapat dijalankan dengan baik dan terukur, khususnya fokus pada penanganan pandemi meski tidak mengesampingkan program yang lain,” kata Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU DIY tersebut.

Dalam organisasi, menurut Kiai Fahmi, program yang disusun seharusnya realistis, terukur, dan dapat dievaluasi. Terlalu banyak program sementara waktunya tidak banyak, dikhawatirkan hanya akan membebani pengurus. (*)