Kolaborasi Lintas Sektor Mampu Menangani Stunting di DIY

Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan.

Kolaborasi Lintas Sektor Mampu Menangani Stunting di DIY
Penyerahan alat ukur panjang balita untuk Posyandu secara simbolis diterima oleh GKR Bendara. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Berbagai upaya terus dilakukan untuk menanggulangi stunting di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya adalah melalui kolaborasi antara Yayasan Berbagi Peduli bersama PT Jayamas Medica Industri (ONEMED) yang memberikan bantuan alat ukur panjang badan untuk balita di Posyandu.

Bantuan alat ukur panjang badan atau infantometer ini diserahkan dalam acara Ekspo Generasi Keluarga Istimewa yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2) DIY bekerja sama dengan Badan Pimpinan Daerah Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Akseptor (UPPKA) DIY di Kabupaten Gunungkidul, 18-19 November 2023.

Kepala DP3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/11/2023), mengatakan stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional. Pemerintah menargetkan penurunan angka stunting secara signifikan agar tercipta generasi yang tumbuh dengan sehat.

"Kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam percepatan penurunan stunting. DP3AP2 bergerak dengan program-program dalam upaya penurunan stunting dan upaya-upaya dalam mendukung produktifitas usaha perempuan terutama skala rumah tangga guna mendorong pemberdayaan ekonomi," kata Erlina.

Selain bantuan alat ukur panjang badan, dalam acara ini juga diselenggarakan talkshow dengan tema Peran Keluarga Dalam Pencegahan Stunting.

ARTIKEL LAINNYA: Cegah Stunting, Anggota DPR RI Sukamto: Menikah Jangan Terlalu Muda

Talkshow dihadiri narasumber dari berbagai instansi, antara lain Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani, Kepala Dinas P3AP2 DIY, Erlina Hidayati Sumardi, dan Ahli Gizi, Arinto Hadi.

Melalui talkshow diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang stunting dan peran keluarga dalam pencegahannya.

Ketua BPD AKU DIY, GKR Bendara, menegaskan kasus stunting adalah permasalahan serius dan harus diupayakan penanganannya oleh semua pihak.

Selain masalah stunting, BPD AKU juga mendorong peningkatan usaha ekonomi di masyarakat dengan mendorong tumbuhnya usaha ekonomi keluarga agar memiliki keberdayaan ekonomi yang kuat dan mandiri secara ekonomi untuk mewujudkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

"Melalui kegiatan Gerakan Keluarga Istimewa, harapannya perempuan bisa membuktikan bahwa dirinya berdaya atau tangguh dengan jerih payah berusaha membantu perekonomian keluarga tanpa mengabaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu ataupun seorang istri," kata GKR Bendara.

ARTIKEL LAINNYA: Atasi Stunting, Pemda DIY Bagikan Beras Fortifikasi

Upaya penanggulangan stunting di Yogyakarta ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia untuk melakukan kolaborasi dan inovasi dalam mengatasi permasalahan stunting. Dengan sinergi yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan angka stunting di Indonesia dapat terus menurun.

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Andi Ritamariani, menyebutkan sebagai bagian dalam upaya mempercepat penurunan stunting di DIY ini, sejak tahun 2022, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di semua tingkatan wilayah.

“Tim Pendamping Keluarga menjadi ujung tombak di lapangan yang memiliki salah satu tugasnya adalah memastikan memberikan pendampingan kepada keluarga risiko stunting. Di antaranya yaitu calon pengantin, ibu hamil, kemudian adalah ibu yang memiliki baduta,” tandasnya. (*)