PDIP Purworejo Siapkan Bantuan 200 Paket Sembako dan Vitamin

PDIP Purworejo Siapkan Bantuan 200 Paket Sembako dan Vitamin

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- DPC PDIP Kabupaten Purworejo menyiapkan 200 paket bakti sosial (baksos) peduli Covid-19. Paket berisi sembako dan vitamin itu dibagikan untuk warga yang isolasi mandiri (isoman) maupun keluarga pasien rawat inap Covid-19.

Penyerahan bantuan secara simbolis digelar di Kantor DPC PDIP di Jalan Juanda Purworejo, Rabu (18/8/2021). Penyerahan bantuan dipimpin langsung Ketua DPC sekaligus Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi.

"Kita berikan bantuan berupa paket sembako dan vitamin bagi warga yang isoman dan yang sedang dirawat di rumah sakit. Setidaknya bisa meringankan beban mereka,” kata Dion.

Untuk distribusi paket sembako pihaknya bekerja sama dengan perangkat pemerintah desa dan petugas partai.

Dion Agasi juga meminta seluruh anggota DPRD dari PDIP untuk membantu sesama yang membutuhkan, terlebih dalam situasi pandemi seperti sekarang. Minimal di sekitar rumah-masing.

Gerakan saling membantu ini, tambah Dion, merupakan representasi dari sikap gotong-royong yang menjadi ciri khas partai di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri.

Dion juga menyoroti penanganan pandemi Covid-19 di Kabupaten Purworejo. Menurutnya, masih perlu perbaikan pelayanan yang harus dilakukan oleh para pemangku kebijakan. Sampai saat ini, banyak masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan dan bantuan sosial.

“Penanganan Covid-19 di Kabupaten Purworejo masih perlu perbaikan. Vaksinasi menjadi kunci keberhasilan, namun birokrasinya masih terlalu lambat. Banyak masyarakat yang masih bingung. Di saat PPKM, bantuan sosial masih sarat permasalahan. Di lapangan, saya banyak mendapatkan aduan. Contohnya, rekening bantuan kosong saat dicek saldonya,” paparnya.

Dion pun meminta masyarakat agar ikut membantu menyukseskan penanganan pandemi Covid-19. Di sisi lain, sosisalisasi mengenai protokol kesehatan dan edukasi vaksinasi juga sangat diperlukan.

“Sosialisasi ini juga penting dan harus dilakukan dengan lebih edukatif, bukan malah memprovokasi,” tegasnya. (*)