Kenapa Stok Darah PMI Sleman Menipis?

Selama bulan puasa tidak ada kegiatan donor darah.

Kenapa Stok Darah PMI Sleman Menipis?
Ketua PMI Sleman Sunartono. (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sleman, Sunartono, mengatakan ketersediaan darah  pascalebaran 2024 masuk kategori kritis. Jumlahnya pun tidak mampu mencukupi kebutuhan darah harian bagi masyarakat Sleman.

"Stok darah saat ini menipis hanya berkisar 10 sampai 20 kantong per hari. Ketersediaan tersebut tidak mampu untuk menutup kebutuhan darah di Sleman yang permintaannya mencapai 100 kantong per hari," kata Sunartono, Rabu (24/4/2024).

Dia mengungkapkan, krisis darah setelah libur Hari Raya Idul Fitri memang sudah bisa diprediksi. Hal itu disebabkan karena selama bulan puasa tidak ada kegiatan donor darah.

Dia pun berharap para pendonor dapat kembali aktif memberikan darahnya setelah libur lebaran usai. “Selama bulan puasa memang kami kritis darah, ketersediaannya tidak mencukupi,” kata Sunartono.

ARTIKEL LAINNYA: PMI Sleman Peroleh Predikat WTP Sembilan Kali Berturut-turut

Apabila beberapa waktu ke depan masyarakat sudah mulai aktif kembali melakukan donor darah, diprediksi pada minggu keempat April dan awal Mei ketersediaan darah di Sleman sudah kembali normal.

Menurut dia, saat ini PMI Sleman juga telah kembali menggalakkan kegiatan donor darah dan mengupayakan jemput bola. Di samping itu, juga dilakukan sosialisasi dan mendorong agar masyarakat yang aktif sebagai pendonor bisa rutin kembali menyumbangkan darahnya.

“Kami imbau masyarakat kembali aktif mendonorkan darahnya karena kebutuhan darah selalu fluktuatif pada tiap golongan,” katanya. (*)