Tingkat Partisipasi Pemilih di Bantul Tertinggi

Di atas rata-rata nasional, persentase pemilih perempuan lebih tinggi.

Tingkat Partisipasi Pemilih di Bantul Tertinggi
Pemberian penghargaan dari KPU Bantul kepada pihak-pihak yang dinilai turut mendukung suksesnya pemilu. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul menggelar Sosialisasi  Hasil Pemilu 2024 dan Evaluasi Pendidikan Pemilih di Kabupaten Bantul, Rabu (24/4/2024) sore, di Hotel Grand Rohan Banguntapan.

Acara itu dihadiri Ketua KPU Bantul Joko Santoso MHi, Sri Surani selaku Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU DIY, Wuri Rahmawati MSc selaku Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Bantul serta Arya Syailendra, Kepala Diivisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Bantul.

Joko Santoso  mengatakan di Kabupaten Bantul mulai tahapan, perencanaan, pencalonan penetapan  calon legislatif hingga puncaknya 14 Februari hari pemungutan suara berjalan baik.

"Angka partisipasi Pilpres di Bantul mencapai 90,53 persen dan  tertinggi di DIY. Ini juga di atas rata-rata nasional. Pemilu (DPR RI) 89,99 persen.  Tidak ada perselisihan hasil, semua berkat kerja keras berbagai pihak sehingga semua bisa berjalan lancar," kata Joko.

Tingginya tingkat partisipasi ini merupakan salah satu bentuk wujud legitimasi dari masyarakat. Adapun faktor yang mempengaruhi di antaranya kesadaran masyarakat menggunakan hak politiknya. Persentase pemilih perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki. "Angkanya saya belum cek, namun yang pasti angka partisipasi perempuan lebih tinggi," kata Joko.

Penerima penghargaan dari KPU Kabupaten Bantul. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Di Bantul, tren partisipasi memang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Misalnya Pilpres 2019 pada angka 83 persen. Pada Pilkada Tahun 2024 KPU Bantul mentargetkan partisipasi pasti di atas 85 persen.

"Kita berkaca saat Pilkada tahun 2020 di mana masih ada wabah covid ternyata angka partisipasi pemilih di Bantul mencapai 80 persen. Kita optimistis Pilkada 2024 angkanya bisa di atas 85 persen,” tambahnya.

Tentu, lanjut dia, berbagai upaya terus dilakukan di antaranya sosialisasi sehingga masyarakat memahami dan mengerti Pilkada serentak termasuk di Bantul akan dilaksanakan pada 27 November 2024 dan mereka bisa menggunakan hak pilihnya.

Hanya saja memang ada evaluasi terkait kapanewon yang tingkat partisipasinya masih rendah terutama yang berada di daerah urban misalnya Kapanewon Kasihan, Banguntapan dan Sewon.

"Ke depan KPU Bantul dan jajaran akan lebih mengintensifkan sosialisasi Pilkada ke kantong-kantong di daerah urban misalnya di perumahan. Mungkin karena kesibukan ya sehingga mereka kemarin tidak menggunakan hak pilihnya saat pemilu," kata Joko.

Sri Surani mengatakan mengingat pemilihan kepala daerah atau Pilkada dilakukan serentak maka segala aturan dibuat oleh KPU RI. Termasuk PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), PPS dan KPPS  juga akan dilakukan rekrutmen ulang tidak menggunakan PPK, PPS dan KPPS saat pemilu lalu.

Pada acara itu KPU Bantul memberikan penghargaan kepada pihak yang dinilai ikut andil dalam suksesnya Pemilu 14 Februari 2024. (*)