Kapasitas Layanan BPJAMSOSTEK Naik 4 Kali Lipat

Kapasitas Layanan BPJAMSOSTEK Naik 4 Kali Lipat

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), Agus Susanto, memastikan kesiapan pelayanan, untuk mengantisipasi lonjakan kliam Jaminan Hari Tua (JHT), sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Saat ini, kapasitas layanan BPJAMSOSTEK sudah naik sekitar 4 kali lipat, dibandingkan dengan kapasitas normal selama ini.

Di sela-sela meninjau pelayanan di Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Yogyakarta, Rabu (17/6/2020), Agus mengatakan, pelayanan di BPJAMSOSTEK, saat ini dilakukan melalui 3 kanal sekaligus. Selain kanal online, juga disiapkan kanal layanan kolektif yang dikoordinasikan oleh PSDM dari masing-masing perusahaan serta kanal offline.

“Kita mendorong peserta untuk mencoba semaksimal layanan online terlebih dulu. Semua ini sebagai bagian dari upaya kita ikut menekan kasus penularan Virus Corona. Tapi apabila terjadi kendala, mereka bisa datang ke kantor cabang kami untuk mendapatkan layanan secara langsung. Tapi saya berharap, semua peserta yang datang ke kantor dapat memahami protokol kesehatan yang harus kita terapkan sesuai dengan arahan dari pemerintah,” kata Agus didampingi Direktur Pelayanan Krishna Syarief dan Direktur Renstra dan IT, Sumarjono.

Agus mengakui, pandemi Covid-19 berdampak negatif bagi perekonomian Indonesia, khususnya dunia usaha. Sehingga banyak pemberi kerja yang terpaksa harus mem-PHK tenaga kerjanya.

Hal tersebut diperkirakan akan berdampak pada peningkatan klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK)

Pada awal Juni ini, secara nasional klaim telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan akan terus meningkat. Namun dirinya menyatakan bahwa pihaknya telah siap untuk menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi ini.

“Kami pastikan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK),” lanjutnya.

Protokol LAPAK ASIK yang telah diperkenalkan sejak Maret lalu melalui kanal online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id, kata Agus, terus disempurnakan.

Untuk LAPAK ASIK offline ini tetap tidak mempertemukan petugas dan peserta secara langsung. Kantor cabang BPJAMSOSTEK menyediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data.

Melalui metode ini, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) dapat melayani 4-6 orang peserta sekaligus dalam waktu bersamaan.

“Dengan metode one to many, Kemampuan produksi untuk menyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat dan phsycial distancing tetap terjaga. Saat ini sudah kita implementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor-kantor yang punya ruang memadai. Untuk kantor-kantor yang kecil masih dilakukan dengan cara one to one tapi tetap memperhatikan physical distancing,” jelas Agus.

Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto 

Selain itu, BPJAMSOSTEK juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal LAPAK ASIK kolektif. Fasilitas ini ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya. Dengan adanya klaim kolektif ini pihak perusahaan dapat mengakomodir klaim seluruh karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.

“Peserta juga dapat memanfaatkan fasilitas tracking klaim untuk mengetahui perkembangan proses klaim yang sedang mereka ajukan. Semoga dengan kita mematuhi aturan pemerintah, pandemi ini bisa segera berakhir dan ekonomi Indonesia dapat kembali seperti sedia kala,” kata Agus.

Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Yogyakarta, Ainul Kholid mengatakan, layanan one to many sudah dilakukan sejak Jumat (12//6/2020). Sejauh ini pelayanan berlangsung dengan sangat baik dan lancar. Namun pihaknya terus melakukan evaluasi, . Alhamdulilah jalan dengan baik. Masih terus evaluasi, agar selain dapat meningkatkan kapasitas pelayanan lebih maksimal, juga sekaligus memastikan tidak terjadi kendala yang dapat menghambat peserta dalam mengurus klaim.

“Untuk online, perhari mencapai 90 hingga 100 kliam. Sedangkan yang offline atau datang langsung ke kantor, berkisar 50-an klaim,” katanya.

Erik Yulianto, peserta yang melakukan klaim secara offlin ke Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Yogyakarta mengaku sangat terbantu dengan layanan one to many. Sebelumnya, Erik sudah berulang kali mencoba layanan secara online. Tapi lantaran susah untuk masuk secara online, Erik akhirnya langsung datang ke kantor untuk mengurus klaim.

“Barangkali karena sangat banyak yang mengakses, jadi tidak mudah. Saya pilih datang langsung, karena memang ada kebutuhan yang mendesak,” katanya. (SM)