Pemilik Toko SRC di Kebumen Peroleh Pendampingan Digitalisasi Bisnis

Kami punya aplikasi untuk pelayanan pembelian melalui online.

Pemilik Toko SRC di Kebumen Peroleh Pendampingan Digitalisasi Bisnis
Pemilik toko retail yang telah memperoleh pendampingan bisnis SRC mengikuti acara Yuk Belanja di Toko SRC. (nanang w hartono/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Perkembangan teknologi ternyata telah dimanfaatkan pemilik toko Sampoerna Retail Community (SRC) di Kabupaten Kebumen. Pelanggan tidak harus datang ke toko SRC untuk pembelian dengan nominal tertentu.

"Kami punya aplikasi untuk pelayanan pembelian melalui online," kata Subardi, Ketua Panitia acara Yuk Belanja di Toko SRC, Rabu (23/10/2024), di Rest Area H Tino, Ambal.

Acara itu mengundang 150 pemilik toko SRC di Kabupaten Kebumen, tiga orang merupakan pemilik toko SRC "senior" yaitu Haryadi dan Barkah Setiawan. Kakak beradik itu menjadi grosir atau kulakan toko-toko jaringan SRC.

Subardi mengungkapkan toko SRC yang didirikan di pinggir jalan nasional Jateng lokasinya jauh dari permukiman. Sedangkan pelanggannya berada di seberang jalan nasional.

Semakin berkembang

Dengan pendampingan bisnis SRC, tokonya didirikan. “Setelah tahu ada pendampingan bisnis SRC rutin berjalan, toko semakin berkembang. Apalagi setelah adanya digitalisasi yang dikenalkan pendamping bisnis SRC,” ungkapnya.

Menggunakan aplikasi yang bisa diakses pelanggan, omzet usahanya terus berkembang. "Pelanggan bisa membeli barang memanfaatkan aplikasi SRC," kata Subardi.

Barang diantar ke rumah pelanggan dengan pembayaran bisa COD (Carry on Delivery). Pelanggan yang rumahnya sampai jarak dua kilometer sudah bisa memanfaatkan model belanja semacam e-commerce.

Sedangkan Haryadi sebagai pemilik toko SRC yang selama ini menjadi grosir atau tempat kulakan sejumlah toko SRC juga memanfaatkan teknologi informasi.

Pemilik toko SRC yang membeli barang di toko SRC milik Haryadi bisa membeli barang dengan memanfaatkan aplikasi.

Tidak khawatir

Dia mengaku tidak khawatir dengan berkembangnya toko retail modern. “Toko retail modern dan toko SRC memiliki pasar sendiri-sendiri. Memang ada pelanggan yang beririsan, tapi jumlah pelanggan yang beririsan kecil jumlahnya,” ungkapnya.

Minarto pemilik toko SRC Otran di Tanuharjo Kecamatan Alian juga menjadi salah seorang yang memperoleh manfaat pendampingan manajemen bisnis SRC. Tokonya terus berkembang sehingga menjadi toko modern.

Pendamping atau Coach SRC, Muhamad Ridho, menjelaskan penerima manfaat pendampingan bisnis SRC tidak perlu membayar. Penggunaan nama SRC bukan sebagai bentuk waralaba.

“Pemilik toko SRC memperoleh pendampingan bisnis tanpa ada kewajiban membayar,” kata Ridho seraya menyebutkan di Kebumen terdapat 400-an toko yang telah memperoleh pendampingan bisnis SRC. (*)