Semakin Terbuka, Peluang LPK Bergabung dalam Program Vokasional Training BPJAMSOSTEK

Semakin Terbuka, Peluang LPK Bergabung dalam Program Vokasional Training BPJAMSOSTEK

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA—BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK), ingin terus memperluas kerjasama untuk program vokasional training. Langkah ini, diharapkan akan makin memperluas pula jangkauan kepesertaan program pelatihan kewirausahaan, bagi pekerja yang mengalami putus kontrak ataupun yang ter PHK.

Ditemui di sela-sela peninjauan pelayanan di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Yogyakarta, Rabu (17/6/2020), Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengatakan, vokasional training adalah program pelatihan yang disiapkan untuk peserta atau pekerja yang ter-PHK atau yang putus kontrak.

“Kami mendapat amanah dari pemerintah untuk mengadakan program ini. Tujuannya adalah meningkatkan peluang atau kesempatan bagi pekerja ter-PHK untuk kembali bekerja walaupun secara mandiri,” kata Agus.

Untuk mengikuti program pelatihan ini, pekerja bisa mendaftarkan diri melalui website. Selama memiliki kartu BPJS Ketenagakerjaan, maka setiap karyawan perusahaan, pekerja informal atau bukan penerima upah dan buruh migran, bisa mendaftarkan diri untuk ikut pelatihan dimaksud.

“Target kami, minimal 70 persen dari pekerja yang kehilangan pekerjaan, bisa kembali berpenghasilan. Bisa bekerja kembali di perusahaan lain, atau akan lebih baik lagi kalau bisa bekerja mandiri menjadi wirausaha,” lanjut Agus.

Penyelenggaraan pelatihan, katanya, difasilitasi oleh LPK yang telah bekerjasama dengan BPJAMSOSTEK. Untuk bisa bermitra, maka LPK dmaksud harus memiliki izin dari Dinas Tenaga Kerja setempat.

“Sejauh ini, ada 45 LPK yang sudah bermitra dengan kami. Kita berharap kerjasama seperti ini dapat diperluas, untuk mendorong perluasan kepesertaan,” kata Agus.

Untuk wilayah DIY, Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Yogyakarta, Ainul Kholid mengatakan, pihaknya menargetkan peserta program vokasi sebanyak 220 orang. Guna mencapai target ini, pihaknya, kata Ainul, akan memperluas kerjasama dengan kalangan LPK.

“Kalau jenis pelatihannya, kita serahkan ke minat masing-masing peserta dan kesiapan dari LPK. Ini penting, supaya pelatihan yang diberikan, benar-benar sesuai yang diinginkan oleh peserta,” paparnya.

Dikatakan, program ini bukan saja akan menjadi bagian dari upaya mendorong pekerja agar kembali berpendapatan setelah ter-PHK atau putus kontrak. Yang menarik, selama pelatihan, peserta akan mendapatkan uang transport yang cukup memadai. Adapun materi pelatihannya, akan disesuaikan dengan minat peserta.

“Dalam perkembangannya, tidak hanya yang ter-PHK atau putus kontrak yang dapat mendaftar ikut program vokasi. Karyawan yang masih aktif pun dapat mendaftarkan diri menjadi peserta. Untuk pekerja yang masih aktif, pelaksanaan pelatihan bisa disesuaikan dengan jadwal yang bersangkutan,” lanjut Ainul. (SM)