Kala Pelajar Kunjungi Gedung Angker
KORANBERNAS.ID -- Dalam rangka mengisi jeda tengah semester para pelajar dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) TBS Al Fathonah mengadakan kegiatan belajar di luar kelas.
Kegiatan yang berlangsung dua hari Rabu dan Kamis (2-3/10/2019) itu dimaksudkan untuk pengenalan lingkungan. Dipilih gedung DPRD serta outbound di Damkar Purworejo.
Kepala MI TBS Al Fathonah, KH Yazid Al Anshori, mengatakan pihaknya ingin mendekatkan siswanya dengan gedung dewan yang terkesan angker.
"Angker yang kami maksudkan karena tidak semua orang bisa mendekat ke gedung dewan ini," papar Yazid.
Tujuan kedatangan rombongannya ke gedung DPRD adalah untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar.
Sekretaris DPRD Purworejo Drs Bambang Ariawan memperkenalkan lembaga DPRD yang terdiri dari banyak item, unsur pimpinan maupun wakil pimpinan. Jumlah anggota dewan Purworejo ada 45 orang.
Mereka terbagi dalam alat kelengkapan dewan yaitu badan musyawarah (bamus) serta badan anggaran (banggar).
"Semua merupakan refleksi pengejawantahan agar terjelma pokok-pokok pikiran dewan disalurkan dalam perda, dan ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat Purworejo," papar Ari.
Dia juga menerangkan keberadaan ruangan rapat paripurna yang dipakai untuk audensi rombongan MI TBS Al Fathonah, terletak di sebelah ruang fraksi dan komisi.
Kasubag Protokol, Mohroji, mengatakan gedung dewan tidak angker. "Kami mengelola dan terbuka untuk siapa saja yang mau berkunjung," terang Mohroji.
Ini penting supaya siswa-siswi paham mengenai pendidikan politik, agar nantinya tidak turun ke jalan.
"Kami terbuka untuk siapa saja yang mau berdialog dengan dewan," jelasnya.
Edukasi cara padamkan api oleh petugas Damkar Purworejo. (w asmani/koranbernas.id)
Selain ke DPRD, siswa-siswi MI TBS Al Fathonah juga mengunjungi Damkar Purworejo.
Mereka diterima oleh petugas damkar dan diperkenalkan alat-alat pemadam kebakaran.
Peserta outbound yang terdiri dari siswa, guru dan wali murid menerima edukasi cara memadamkan api saat ada insinden kebakaran kecil.
"Jika ada kebakaran tabung gas misalnya, cepat tutup dengan goni basah atau kain tebal basah. Yang penting jangan panik," terang petugas damkar.
Petugas damkar juga memberikan contoh memadamkan api yang keluar dari selang regulator.
Caranya adalah menutup jalan gas dengan jari, maka api akan mati. Para orang tua dipersilakan mencobanya.
Kepada koranbernas.id, Ny Lia asal Baledono sebagai wali murid kelas 2 mengaku sudah mencoba menutup selang regulator dengan jari tangannya.
Pelajar mandi di bawah guyuran hujan buatan Damkar Purworejo. (w asmani/koranbernas.id)
"Ternyata kalau kita menutup selang rapat, api langsung padam. Tidak terasa panas," papar Lia.
Usai belajar memadamkan kebakaran kecil, siswa-siswa berfoto bersama di mobil damkar bersama petugas. Selesai berfoto mereka mandi hujan buatan.
Sarifudin siswa kelas 1 merasa senang bisa mandi bersama teman-temannya di bawah guyuran hujan buatan.
Lulu siswi kelas 1 juga merasa senang bisa mandi bareng teman-temannya. "Saya pingin lagi bisa mandi air hujan buatan," ucapnya. (sol)