JIWA Gelar Wedding Bazar Menawarkan Konsep Internasional

JIWA mewadahi insan penyelenggara pesta pernikahan international di Yogyakarta sejak 17 Desember 2020

JIWA Gelar Wedding Bazar Menawarkan Konsep Internasional
Suasana Wedding Bazar bertema Unveiling Love di Atrium Plaza Ambarrukmo Jumat (3/5/2024). (yvesta putu ayu palupi/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Jogja International Wedding Association (JIWA), asosiasi vendor pernikahan di Yogyakarta mengelar Wedding Bazar bertema Unveiling Love di Atrium Plaza Ambarrukmo 3-5 Mei 2024. Sebanyak 54 vendor pernikahan dari Yogyakarta mengikuti pameran kali ini.

"Kami ini asosiasi mengakomodasi pengusaha wedding internasional, ada 55 vendor anggota di DIY. Pameran ini program tahunan diikuti 54 vendor," ujar Jason Lin, Ketua Penyelenggara Jiwa Wedding Bazaar 2024, di sela pembukaan, Jumat (3/5/2024).

Jason mengungkapkan, JIWA mencoba mewadahi insan penyelenggara pesta pernikahan international di Yogyakarta sejak 17 Desember 2020. JIWA ingin menjadi wadah untuk bersinergi mewujudkan Jogja sebagai Wedding Destination.

Berbagai konsep pernikahan ditawarkan dalam bazar kali ini. Hal tersebut merupakan wujud pembuktian kemampuam vendor lokal dalam meng-handle momen sakral para pasangan pengantin. Sejumlah vendor ikut dalam bazar seperti Wedding Organizer (WO), venue, foto, dress. "Para vendor menawarkan konsep-konsep menarik yang bisa dipilih oleh pasangan yang hendak menikah," jelasnya.

Jason menyebutkan, pada tahun ini konsep wedding sudah mulai berangsur kembali seperti sebelum masa pandemi. Masyarakat tak lagi menggunakan intimate wedding untuk merayakan pernikahan.

ARTIKEL LAINNYA: Kuncinya Profesional, Harper Malioboro Gelar Beauty and Handsome Class

"Tren 2024 ini mulai blowup party yang minimalis namun wow. Sudah bukan ke intimate lagi ya. Kalau saat pandemi paling 100 undangan, kini sudah 1.000 undangan begitu sudah sangat banyak. Memang belum seperti sebelum pandemi 2.000-3.000 begitu ya," jelasnya.

Jason menambahkan, banyak masyarakat yang memadukan unsur budaya dan internasional dalam konsep pernikahan. Konsepnya tetap menampilkan adat budaya.

"Banyak yang memadukan budaya dengan internasional. Misalnya pagi akad menggunakan budaya Jawa dan malamnya pesta internasional. Di Jogja memang budaya masih sangat kental sehingga kami di wedding organizer berusaha menyesuaikan, mengikuti kemauan klien," ungkapnya. (*)