Ilufa Sukses dengan Delapan Gerai Aksesoris Gadget
Aksesoris paling banyak dicari saat ini adalah tempered glass smartphone.
Yvesta Putu Ayu Palupi 
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Meski penjualan online di berbagai marketplace semakin berkembang, bisnis offline berbagai aksesoris gagdet tampaknya tetap bertahan. Bahkan gerai aksesoris gadget Ilufa membuktikan kesuksesannya dengan membuka gerai baru di kawasan Babarsari Sleman.
"Saat ini kami sudah memiliki delapan gerai di DIY, ada di Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta," ujar Yulitta Surjanti, Operational Manager Ilufa, di sela pembukaan gerai baru di Babarsari, Jumat (22/3/2024).
Menurut Yulitta, Ilufa sudah ada di Yogyakarta sejak belasan tahun lalu. Kini, gerai itu mencoba semakin mendekatkan diri pada konsumen melalui beragam produk dan promo yang diberikan di gerai-gera mereka.
Dengan membuka gerai baru di Babarsari yang merupakan kawasan anak muda, Ilufa membidik mereka sebagai segmentasi utama aksesoris gadget. Terlebih di kawasan itu ada puluhan ribu mahasiswa di berbagai kampus yang membutuhkan berbagai aksesoris gadget.
"Kita tahu bahwa anak-anak muda punya kebutuhan akan gadget dan kami ingin dekat, meski marketplace online juga tak ditampik mempengaruhi," jelasnya.
ARTIKEL LAINNYA: Desainer Sutardi Berbagi Cara Membangun Bisnis
Yulitta menambahkan, aksesoris paling banyak dicari di gerai-gerai mereka saat ini tempered glass smartphone. Aksesoris ini bahkan menjadi semacam kebutuhan primer untuk melengkapi dan melindungi gadget.
Dalam satu bulan, Ilufa bisa menjual lebih dari 20 ribu tempered glass pada konsumen. Selain itu TWS, headphone, speaker dan casing HP juga jadi favorit konsumen.
Untuk memberikan layanan terbaik, toko tersebut menawarkan servis purnajual yang jelas. Selain itu layanan bagi konsumen dengan garansi produk sampai satu tahun.
Toko ini juga kerap memberikan diskon pada konsumennya. Di gerai baru mereka misalnya, semua aksesoris didiskon 50 persen, berlaku satu minggu ke depan.
"Ini yang membedakan mungkin dengan kalau beli online ya. Pembeli juga ternyata membutuhkan pengalaman memegang langsung, menjajal, merasakan barang yang hendak dibeli. Ini yang membuat kami tetap ada," ujarnya. (*)
