Dulu Bernama Hoogere Kweekschook, SMAN 7 Purworejo Jadi Kawasan Cagar Budaya

Secara fisik bangunan tersebut tidak memiliki banyak perubahan dari perwajahan awal.

Dulu Bernama Hoogere Kweekschook, SMAN 7 Purworejo Jadi Kawasan Cagar Budaya
Plt Bupati Purworejo Yuli Hastuti menerima SK Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional dari Direktur Perlindungan Kebudayaan Republik Indonesia. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Direktur Perlindungan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan SMAN 7 Kabupaten Purworejo Jawa Tengah sebagai Kawasan Cagar Budaya Indonesia.

Kawasan yang berada di jantung kota Purworejo itu dulu bernama Hoogere Kweekschool (HKS) atau Kawah Candradimuka Guru Indonesia yang telah melahirkan tokoh pendidikan nasional. Secara fisik bangunan tersebut tidak memiliki banyak perubahan dari perwajahan awal.

Plt Bupati Purworejo Yuli Hastuti menerima SK Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional dari Direktur Perlindungan Kebudayaan, Judi wahyudin. Adapun Sertifikat Penetapan Cagar Budaya Peringkat Nasional diterima Kepala SMAN 7 Kabupaten Purworejo, Niken Wahyuni.

Judi Wahyudin memberikan selamat kepada masyarakat Kabupaten Purworejo atas perjuangannya sehingga SMAN 7 Purworejo diakui menjadi Cagar Budaya Peringkat Nasional.

"Semangat mengawal bangunan cagar budaya untuk ruang ekspresi budaya. Saya berpesan kepada masyarakat, kawasan cagar budaya ini bukan semata-mata tanggung jawab sekolah dan dinas, tetapi semua pihak juga harus berperan dalam pelestarian," terang Judi.

Kepala SMAN 7 Purworejo, Niken Wahyuni, menerima Sertifikat Cagar Budaya Peringkat Nasional. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

Sedangkan Niken Wahyuni mengatakan sekolah yang dipimpinnya merupakan sekolah ramah anak, sekolah Adiwiyata Nasional dan sekarang merupakan sekolah cagar budaya peringkat nasional.

"Dengan penetapan Cagar Budaya nasional, semoga semua bisa sinergi secara fisik dan nonfisik dengan lebih baik. Semoga kami bisa meneruskan cita-cita HKS, siswa SMKN 7 menjadi tokoh nasional, semoga kami terinspirasi," jelas Niken.

Kabid Kebudayaan Dindikbud Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, mengatakan penetapan kawasan SMAN 7 Purworejo sebagai cagar budaya berawal dari penetapan Cagar Budaya tingkat Kabupaten, kemudian peringkat Jawa Tengah, berikutnya pengusulan ke tingkat nasional.

"Hoogere Kweekschook di Indonesia ada dua di Bandung Jawa Barat dan Purworejo Jawa Tengah, menjadi salah satu poin mendapat penetapan Cagar Budaya peringkat nasional. Saat ini di lingkungan SMAN 7 Purworejo perubahan belum begitu banyak perubahan, bangunan asli masih terpelihara," kata Woro, sapaan akrabnya.

Ke depan, pihaknya akan aktif melakukan promosi kepada masyarakat. Ini adalah kawasan cagar budaya, agar masyarakat semakin mengenali, tidak hanya pemerintah dan sekolah tetapi dibutuhkan dukungan dari masyarakat.

“Barangkali ada yang mau menggunakan tempat ini. Perlu diingat yang menjadi Cagar Budaya adalah kawasan SMAN 7, tidak hanya sekolah tetapi juga Rumah Dinas Kapolres,  Waka Polres Purworejo dan Kantor Kesbangpol Limas, yang berada dalam satu kawasan," jelas Woro. (*)