Dukung Pemberdayaan SDM, YPA-MDR Membentuk Komunitas Pembatik Cilik

Dukung Pemberdayaan SDM, YPA-MDR Membentuk Komunitas Pembatik Cilik

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Digerakkan oleh semangat untuk berkontribusi terhadap peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah prasejahtera, Yayasan Pendidikan Astra –M ichael D Ruslim (YPA-MDR) mulai melakukan pembinaan pilar kecakapan hidup membatik untuk guru-guru dan siswa-siswi di Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunungkidul dan Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul, sejak sekitar tahun 2007-2008.

Upaya untuk menciptakan keberlangsungan kecakapan hidup serta pelestarian budaya batik di lingkup daerah ini, dilakukan YPA-MDR dengan menginisiasi Komunitas Pembatik Cilik. Komunitas inilah yang menjadi wadah bagi siswa-siswi lintas sekolah binaan YPA-MDR di satu kecamatan, yang memiliki minat dan bakat dalam membatik.

“Harapan kami, siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga dapat terus mengasah kecakapan hidup serta kepercayaan diri, yang dapat menjadi bekal bermanfaat untuk masa depan mereka dan warga sekitarnya,” ucap Herawati Prasetyo, Ketua Pengurus YPA-MDR, dalam acara Virtual Media Visit Komunitas Pembatik Cilik Kecatamatan Gedangsari, Gunungkidul, Kamis (24/2/2022).

Ikut hadir dalam acara tersebut, peraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2017, Anjani Sekar Arum, yang juga menjadi narasumber membatik Komunitas Pembatik Cilik YPA-MDR.

“Tantangannya, mengubah mindset anak-anak dalam membatik, serta mendidik untuk menjadi seniman pembatik cilik dengan membuat karya dari hati serta membentuk kreativitas sejak dini,” jelas Anjani Sekar Arum.

Melalui pembentukan Komunitas Pembatik Cilik ini, YPA-MDR berharap dapat melestarikan batik yang merupakan salah satu identitas budaya Yogyakarta. Langkah ini, sekaligus diharapkan juga dapat membantu potensi perkembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kegiatan membatik yang dilakukan oleh YPA-MDR di sekolah binaan, telah mendukung predikat “Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia” yang dinobatkan oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council), salah satunya yaitu ketika Kecamatan Gedangsari terpilih menjadi salah satu destinasi perhelatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) tahun 2018.

Pada acara dengan lingkup internasional tersebut, Presiden World Craft Council Dr Ghada Hijjawi Qaddumi secara langsung mengunjungi salah satu sekolah binaan YPA-MDR yaitu SMKN 2 Gedangsari, yang dipilih menjadi salah satu perwakilan sekolah yang berhasil melestarikan budaya batik.

Hera menambahkan, YPA-MDR yang berdiri sejak tahun 2009, adalah yayasan yang secara khusus didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk sebagai pelaksana kontribusi sosial berkelanjutan bidang pendidikan pilar Astra untuk Indonesia Cerdas. Yayasan ini melakukan pembinaan dengan sasaran sekolah-sekolah di daerah prasejahtera atau 4T (Tertinggal, Terdepan, Terluar Dan Terdalam) di Indonesia dan menjadi wujud dari pilar Astra untuk Indonesia Cerdas.

YPA-MDR berkomitmen terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan Indonesia di wilayah prasejahtera, melalui pola pembinaan empat pilar. Yaitu akademi, karakter, seni budaya dan kecakapan hidup yang adaptif, inovatif dan berdampak.

“Hingga saat ini pembinaan sudah dilakukankepada lebih dari 1.500 guru dan 23.800 siswa. Program bantuan pendidikan YPA-MDR telah menyentuh 111 sekolah jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sebagai konsep Sekolah Eskalator dan tersebar di 13 Kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur,” kata Hera. (*)